Indonesia Salurkan Bantuan Pangan ke Gaza Senilai Rp200 Miliar untuk Kemanusiaan

Indonesia telah menyalurkan bantuan pangan senilai USD 12 juta (setara Rp 200 miliar) untuk warga Gaza melalui Badan Pangan Dunia (World Food Programme/WFP). Langkah ini diambil sebagai respons cepat dan tepat terhadap situasi kerawanan pangan yang semakin mengkhawatirkan di wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan berupa 10.000 ton beras, yang dipaparkan oleh Presiden RI pada Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September 2025. Komitmen ini menjadi salah satu bentuk solidaritas Indonesia terhadap Palestina, terutama dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi akibat konflik yang berkepanjangan. Penyaluran bantuan ini dilakukan dengan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Palestina, yang memilih WFP sebagai saluran resmi untuk memastikan distribusi bantuan sampai kepada yang membutuhkan.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil mengingat kondisi keamanan di Gaza yang semakin memburuk. WFP merupakan salah satu organisasi internasional yang masih memiliki akses untuk menyalurkan bantuan secara efektif. “Kami memastikan agar bantuan pangan dapat disalurkan dengan cepat dan tepat sasaran, mengingat kebutuhan pangan di Gaza sudah sangat mendesak,” ujar Menlu Retno.

Bantuan pangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan makanan siap konsumsi yang sehat dan berkualitas bagi warga Gaza. Selain tantangan akses ke wilayah tersebut, pengiriman bahan pangan juga terhambat oleh keterbatasan gudang penyimpanan dan infrastruktur yang rusak. Banyak warga Gaza yang saat ini juga menghadapi masalah serius dalam ketersediaan bahan bakar dan air bersih.

Sejak awal tahun ini, Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk terus memberikan bantuan kepada Palestina, termasuk sebesar USD 2 juta yang disalurkan melalui Palang Merah Internasional. “Komitmen kami untuk membantu Palestina tidak pernah surut,” tegas Menlu Retno, menegaskan upaya berkelanjutan Pemerintah RI dalam meringankan beban rakyat Palestina.

Melalui kerjasama dengan WFP, Indonesia berharap bantuan yang diterima dapat memenuhi kebutuhan dasar warga di Gaza, yang terperangkap dalam situasi yang sulit. Penyaluran bantuan ini menjadi contoh konkret bagaimana kerjasama internasional dapat membantu mengatasi krisis kemanusiaan, terutama dalam konteks yang kompleks seperti di Gaza.

Dengan bantuan ini, diharapkan keadaan warga Gaza akan sedikit membaik, meskipun tantangan dan rintangan lainnya masih perlu dihadapi. Bantuan tunai dari Indonesia telah disalurkan kepada WFP pada 24 September 2025 untuk mendukung program tanggap darurat mereka di lapangan. Menurut data dari WFP, banyak organisasi internasional menghadapi kesulitan untuk beroperasi di Gaza, sehingga kolaborasi dengan pemerintah negara lain menjadi semakin penting.

Kantor berita yang melaporkan situasi di Gaza mencatat bahwa pada keadaannya saat ini, hampir dua pertiga dari populasi di Gaza berisiko menghadapi kerawanan pangan. Pengumuman bantuan oleh Indonesia ini diharapkan dapat meringankan dampak krisis dan memberikan harapan bagi banyak keluarga yang terjebak dalam kondisi sulit tersebut.

Dengan semangat solidaritas yang tinggi, Indonesia menunjukkan bahwa negara dapat berperan aktif dalam merespons situasi krisis global. Bantuan pangan yang disalurkan tidak hanya menjadi harapan bagi rakyat Gaza, tetapi juga memperkuat hubungan internasional yang saling mendukung dalam menghadapi isu kemanusiaan di berbagai belahan dunia.

Berita Terkait

Back to top button