Dokumen-dokumen terbaru yang diungkap dari kasus predator seks Jeffrey Epstein menimbulkan kehebohan di kalangan publik, dengan nama-nama besar seperti Elon Musk dan Pangeran Andrew muncul di dalamnya. Dokumen yang dirilis oleh anggota Demokrat di Komite Pengawas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS mencakup jadwal harian Epstein dari tahun 2010 hingga 2019, yang menunjukkan rencananya untuk bertemu dengan sejumlah tokoh terkemuka.
Jadwal harian ini memperlihatkan bahwa Epstein berencana bertemu dengan beberapa figur berpengaruh seperti Elon Musk, kapitalis ventura Peter Thiel, dan komentator media konservatif Steve Bannon. Terungkap pula bahwa dokumen tersebut mencatat sekitar 8.544 item, termasuk pesan telepon, catatan penerbangan, dan catatan transaksi. Sara Guerrero, juru bicara Komite Pengawas, menegaskan pentingnya dokumen ini dalam mengungkap hubungan Epstein dengan para elit dunia.
“Harus jelas bagi setiap warga Amerika, Jeffrey Epstein berteman dengan beberapa pria paling berkuasa dan terkaya di dunia,” kata Guerrero kepada media. Pernyataan ini menunjukkan kekhawatiran yang lebih luas mengenai koneksi Epstein dengan individu-individu yang memiliki pengaruh besar dalam berbagai sektor.
Salah satu temuan mencolok adalah catatan tentang rencana perjalanan Musk ke pulau milik Epstein, Little St James, yang dikenal karena sejumlah dugaan pelecehan seksual yang terjadi di sana. Di kalender Epstein, terdapat catatan pada 6 Desember 2014 yang berbunyi, “Pengingat: Elon Musk ke pulau itu pada 6 Desember (apakah ini masih terjadi?).” Meskipun demikian, tidak ada catatan yang menunjukkan apakah pertemuan tersebut benar-benar terwujud.
Pangeran Andrew juga disebut dalam dokumen ini sebagai penumpang jet pribadi Epstein pada tahun 2000, terbang dari New York ke Palm Beach, Florida. Ia diketahui berhubungan dengan Ghislaine Maxwell, mantan pacar Epstein yang dihukum karena perannya dalam perdagangan seks. Namun, jadwal harian itu tidak menyebutkan adanya tuduhan pelanggaran terhadap Musk, Thiel, Bannon, atau Pangeran Andrew.
Setelah berita ini mencuat, Elon Musk langsung membantah keterlibatannya. Di media sosial, ia mengatakan, “Ini tidak benar.” Sementara itu, Thiel, Bannon, dan Pangeran Andrew belum memberikan penjelasan terkait nama mereka yang muncul dalam dokumen tersebut.
Meninggalnya Jeffrey Epstein pada 2019 akibat bunuh diri di sel penjara kembali menyoroti cara penanganan kasusnya, terutama dengan munculnya teori konspirasi mengenai hubungan eratnya dengan banyak tokoh kaya dan berkuasa, termasuk beberapa mantan presiden. Investigasi pemerintah, terutama di bawah kepemimpinan Donald Trump, mendapat kritik karena dianggap berupaya menutup-nutupi bukti dan berkas-berkas yang penting.
Pihak Departemen Kehakiman sebelumnya berjanji untuk mempublikasikan semua berkas investigasi yang terkait dengan Epstein, namun kemudian mengumumkan bahwa mereka tidak akan merilisnya. Hal ini semakin memperuncing dugaan sejumlah pihak bahwa ada yang berusaha melindungi individu-individu yang terlibat.
Jadwal harian yang baru diungkapkan ini merujuk pada periode sebelum Epstein didakwa atas tuduhan perdagangan seks. Namun, terdapat juga catatan aktivitas setelah Epstein diakui bersalah atas tuduhan prostitusi tingkat negara bagian pada tahun 2008.
Dengan terungkapnya dokumen-dokumen ini, upaya untuk menegakkan keadilan bagi para korban dan penyintas semakin mendesak. Anggota Demokrat di Komite Pengawas bertekad untuk terus mencari kejelasan tentang siapa saja yang terlibat dalam kejahatan Epstein. Keterlibatan tokoh-tokoh terkenal dalam kasus ini menambah kompleksitas dan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus Epstein.
