Indonesia baru-baru ini menyalurkan bantuan pangan senilai US$12 juta, atau sekitar Rp 200,4 miliar, untuk warga Gaza yang tengah menghadapi krisis pangan. Bantuan ini disalurkan melalui Badan Pangan Dunia (WFP) guna memastikan distribusi yang cepat dan tepat sasaran. Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyatakan bahwa keputusan untuk menggunakan WFP sebagai saluran distribusi diambil karena situasi keamanan yang semakin memburuk dan keterbatasan akses organisasi internasional ke wilayah tersebut.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di New York, Sugiono menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mengirimkan 10.000 ton beras, yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Majelis Umum PBB. Sugiono menekankan pentingnya kerjasama dengan pemerintah Palestina untuk memastikan bantuan dapat mencapai mereka yang membutuhkan. "Distribusi harus berlangsung cepat dan tepat sasaran," ujarnya.
WFP dipilih sebagai mitra dalam penyaluran bantuan karena organisasi ini telah lama bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai program bantuan internasional. "Kami memiliki kepercayaan pada WFP untuk mengelola dan menyalurkan bantuan pangan ini dengan efektif," tambah Sugiono. Pengiriman bantuan dilakukan pada 24 September 2025 dan bertujuan untuk mendukung program tanggap darurat di Gaza.
Kondisi Humanitarian di Gaza
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan ribuan warga terpaksa mengungsi akibat serangan udara yang berlangsung terus-menerus. Menurut laporan terbaru, serangan tersebut terjadi setiap delapan hingga sembilan menit, mendorong banyak orang untuk mencari tempat aman di bagian selatan Gaza. Dalam konteks ini, kebutuhan akan pangan yang sehat dan cukup menjadi sangat mendesak.
Kendati bantuan dari Indonesia sangat signifikan, pengiriman bantuan pangan tidaklah tanpa tantangan. Sugiono juga mencatat bahwa terdapat kendala logistik yang muncul, seperti keterbatasan gudang penyimpanan, pasokan bahan bakar untuk transportasi, dan akses ke air bersih di daerah yang terimbas krisis. Oleh karena itu, pilihan untuk bekerjasama dengan WFP sangat relevan dalam situasi ini.
Komitmen Berkelanjutan untuk Palestina
Sugiono menekankan bahwa komitmen Indonesia terhadap dukungan untuk Palestina tidak akan surut. "Kami akan terus mencarikan cara-cara untuk membantu melalui saluran yang ada," ujarnya. Tahun ini, selain bantuan ini, pemerintah Indonesia juga telah menyalurkan bantuan senilai US$2 juta atau sekitar Rp 33 miliar melalui Palang Merah Internasional untuk Palestina. Langkah ini menunjukkan keinginan Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam upaya mengatasi krisis pangan dan kemanusiaan yang dihadapi oleh rakyat Palestina.
Melalui bantuan ini, diharapkan dapat mengurangi beban penderitaan masyarakat Gaza dan memberikan bantuan mendesak yang mereka perlukan saat ini. Dengan kerja sama internasional yang baik, diharapkan masyarakat di wilayah ini bisa mendapatkan akses terhadap pangan yang berkualitas dan kebutuhan dasar lainnya.
Dengan kondisi yang semakin parah di Gaza, dukungan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, menjadi sangat penting dalam menanggulangi krisis dan memberikan harapan bagi kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Palestina. Ketika dunia semakin memperhatikan situasi di kawasan tersebut, Indonesia menunjukkan bahwa solidaritas dan kemanusiaan tetap menjadi nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi.
Src: https://www.viva.co.id/berita/dunia/1851172-bantuan-pangan-indonesia-senilai-us-12-juta-disalurkan-untuk-gaza?page=all
