Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menegaskan perlunya intervensi internasional segera untuk menghentikan genosida di Gaza dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-80 yang berlangsung pada 27 September 2023. Ia memperingatkan bahwa tindakan dan agresi yang dilakukan oleh Israel telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang parah dan merugikan rakyat Palestina.
Pangeran Faisal memaparkan bagaimana penderitaan di Gaza mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan ancaman kelaparan yang semakin meningkat. Ia mengutuk tindakan pasukan pendudukan Israel, yang mencakup kelaparan, pemindahan paksa, dan pembunuhan sistematis, semua tindakan yang secara langsung melanggar Piagam PBB, hukum internasional, serta hukum humaniter internasional. Dalam pidatonya, dia menegaskan bahwa hak-hak historis dan hukum rakyat Palestina diabaikan sepenuhnya, yang bertujuan untuk menghapus hak-hak sah mereka.
Menekankan pentingnya akses kemanusiaan tanpa hambatan untuk warga Gaza, Pangeran Faisal berkata, “Sudah waktunya untuk menemukan solusi yang adil dan langgeng bagi masalah Palestina. Eskalasi militer tidak akan membawa pada perdamaian atau keamanan.” Ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian adalah melalui solusi dua negara, termasuk pembentukan negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Pangeran Faisal juga mengingatkan bahwa kegagalan komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas dalam mengakhiri agresi dan pelanggaran oleh Israel hanya akan memperdalam ketidakstabilan dan ketidakamanan regional serta global. Ia menegaskan bahwa situasi ini hanya akan memperburuk kejahatan perang dan tindakan genosida di Gaza.
Dalam diskusinya mengenai stabilitas global, Pangeran Faisal menjelaskan komitmen Arab Saudi untuk menerjemahkan prinsip-prinsip Piagam PBB menjadi kenyataan. Ia menyerukan hari-hari kebangkitan kembali semangat multilateralisme yang diharapkan dapat mengatasi berbagai krisis kontemporer. “Kami berkomitmen untuk mendukung kerja sama multilateral demi perdamaian dan keamanan internasional,” katanya.
Selanjutnya, ia juga menggarisbawahi peran aktif Arab Saudi dalam membuat koalisi internasional yang mendukung solusi dua negara. Kerjasama dengan negara-negara seperti Norwegia dan Uni Eropa, serta kemitraan dengan Prancis dalam penyelenggaraan konferensi internasional untuk penyelesaian damai masalah Palestina, menjadi bagian dari strategi Riyadh untuk mencapai stabilitas kawasan. “Kami menyambut baik semakin banyaknya negara yang mengakui Negara Palestina,” tambahnya, dalam konteks mendukung reformasi Otoritas Palestina.
Pernyataan Pangeran Faisal ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk mengambil peran aktif dalam diplomasi internasional, terutama dalam isu yang menyangkut konflik Palestina-Israel. Perlunya kolaborasi internasional dan suportif untuk mengakui negara Palestina diakui sebagai langkah strategis dalam upaya mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, peran negara-negara di komunitas internasional sangat krusial. Keberanian untuk mengambil langkah konkret, serta meningkatkan kesadaran tentang penderitaan rakyat Palestina, menjadi tanggung jawab kolektif dunia. Serta, masyarakat global diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berkontribusi dalam upaya mencari solusi yang tidak hanya adil tetapi juga sesuai dengan hukum internasional.
Src: https://mediaindonesia.com/internasional/815627/menlu-saudi-serukan-aksi-global-akhiri-genosida-di-gaza-dalam-pidato-di-pbb?page=all





