Topan Bualoi menerjang wilayah Vietnam utara-tengah pada Senin dini hari (29/9/2025), menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa. Bencana ini selain merenggut satu nyawa juga mengakibatkan 12 nelayan dilaporkan hilang setelah badai menghadirkan banjir dan ombak yang kuat.
Pada pukul 08.00 waktu setempat, topan Bualoi telah mencapai Provinsi Nghe An. Sebelumnya, kecepatan angin topan ini tercatat mencapai 117 km/jam saat mendekati daratan, namun kemudian melemah menjadi 88 km/jam. Menyebabkan gelombang setinggi delapan meter, Bualoi memberikan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat pesisir di daerah tersebut, dengan laporan bahwa empat perahu nelayan tenggelam di perairan lepas pantai Quang Tri.
Satu korban tewas ditemukan di Kota Hue akibat terjebak dalam banjir. Dinas cuaca nasional telah memberikan peringatan tentang risiko banjir dan tanah longsor berat, mengingat hujan lebat yang dipicu oleh siklon ini di banyak bagian Vietnam sejak Sabtu. Diperkirakan curah hujan di beberapa daerah dapat mencapai 500 milimeter dalam dua hari ke depan.
Menanggapi keadaan darurat ini, pemerintah Vietnam melakukan evakuasi massal, dengan lebih dari 28.500 orang telah diungsikan dari daerah-daerah rawan bencana sebelum topan datang. Aksi preventif ini juga meliputi penutupan empat bandara di wilayah tengah, yang menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan atau ditunda.
Kejadian ini bukan yang pertama bagi Vietnam, negara yang dikenal dengan garis pantai panjangnya dan sering kali menjadi sasaran topan yang berasal dari arah timur Filipina. Belum lama ini, negara ini juga mengalami dampak dari topan yang lebih awal, yang menewaskan setidaknya 10 orang di kawasan tersebut.
Kondisi di berbagai daerah terdampak patut menjadi perhatian, terutama bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal dan sumber penduduknya. Badan meteorologi setempat mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Selain itu, laporan media setempat menyoroti bahwa proses pencarian nelayan yang hilang tengah dilakukan oleh pihak berwenang.
Melihat keterkaitan antara perubahan iklim dan peningkatan frekuensi badai, para ahli memperingatkan bahwa bencana serupa mungkin akan terus mengancam kawasan ini di masa depan. Saluran bantuan dan infrastruktur yang tepat perlu ditingkatkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi saat terjadi bencana alam. Kejadian ini sekaligus mengingatkan tentang pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi situasi bencana.
Situasi di lapangan juga telah memicu diskusi dalam lingkup pemerintah dan masyarakat terkait perlunya langkah-langkah mitigasi yang lebih baik demi melindungi populasi yang terancam. Bencana ini mengingatkan kita bahwa hasil dari upaya pencegahan dan evakuasi yang baik bisa menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi kerugian harta benda.
Bagi masyarakat di Vietnam, dampak dari Topan Bualoi adalah sebuah peringatan keras untuk terus memperkuat ketahanan terhadap bencana alam, serta pentingnya dukungan sosial dan pemerintahan dalam masa-masa sulit. Upaya pemulihan dan bantuan akan menjadi fokus selanjutnya, terutama untuk mereka yang sedang berjuang menghadapi pascabencana.
Src: https://news.okezone.com/read/2025/09/29/18/3173189/topan-bualoi-terjang-vietnam-setidaknya-1-orang-tewas-dan-12-lainnya-hilang?page=all
