
Sineenat Wongvajirapakdi, selir resmi pertama Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (Rama X), memiliki kisah hidup yang unik dan menarik. Dia bukan hanya berparas cantik dan seksi, tetapi juga seorang mantan pilot jet tempur dengan pangkat Mayor Jenderal. Perjalanannya menjadi selir resmi kerajaan juga diwarnai berbagai kontroversi, termasuk perseteruan dengan Ratu Suthida, istri keempat raja.
Profil dan Pendidikan Awal
Lahir sebagai Niramon Ounprom pada 26 Januari 1985 di Provinsi Nan, Sineenat adalah lulusan Sekolah Tinggi Keperawatan Angkatan Darat. Dia meraih gelar Sarjana Sains Keperawatan pada 2008 dan sempat bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Ananda Mahidol. Namun, ambisi dan ketertarikan terhadap militer membawanya untuk bergabung dengan korps pengawal raja pada 2015. Di sinilah ia menjalani pelatihan intensif, termasuk teknik perang hutan dan terjun payung, yang membawanya mendapatkan lisensi pilot jet tempur.
Karier Militer dan Akhirnya Menjadi Selir
Karier Sineenat di dunia militer semakin bersinar saat ia mencapai pangkat Mayor Jenderal. Di tengah perjalanan kariernya, ia menarik perhatian Raja Maha Vajiralongkorn dan menjadi bagian dari lingkaran para selir. Pada Juli 2019, Sineenat diangkat sebagai selir resmi dan dianugerahi gelar Chao Khun Phra, menjadikannya wanita pertama dalam hampir 100 tahun yang mendapat pengakuan resmi dari kerajaan Thailand.
Menjadi selir resmi bukan hanya membawa kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab. Dalam posisi ini, Sineenat berperan sebagai pendamping resmi raja, meskipun tidak diakui sebagai istri sah.
Kontroversi dan Tuduhan Pengkhianatan
Sejak diangkat menjadi selir resmi, kehidupan Sineenat tidak lepas dari kontroversi. Beberapa bulan setelah pengangkatannya, ia dilaporkan terlibat meski ada desas-desus yang menyebutkan perseteruan dengan Ratu Suthida. Di luar itu, foto-foto pribadi Sineenat yang mengundang perhatian masyarakat pun bocor ke publik. Selama konflik tersebut, Sineenat dituduh menunjukkan ketidaksetiaan dan ingin menyingkirkan posisi Ratu Suthida.
Raja Maha Vajiralongkorn pun menjebloskannya ke Penjara Wanita Pusat Lat Yao di Bangkok dengan tuduhan yang termasuk "berupaya mencegah Ratu Suthida dinobatkan" serta "menyalahgunakan status kerajaannya." Menurut laporan media, tindakan tersebut dianggap sebagai sabotase terhadap institusi dan negara.
Namun, pada akhirnya, Raja Maha Vajiralongkorn mengampuni Sineenat setelah tuduhan tersebut tidak terbukti. Kehidupan Sineenat pun terus berlanjut, termasuk saat dia diterbangkan ke Jerman pada 2019 untuk menghindari wabah Covid-19.
Kehidupan di Luar Perlindungan Istana
Informasi publik tentang Sineenat terbatas, terutama setelah biografi resminya yang diterbitkan oleh istana dihapus dari situs web biro rumah tangga kerajaan. Meskipun demikian, Sineenat tetap menjadi sosok yang menarik perhatian, baik sebagai selir resmi raja maupun sebagai mantan pilot yang menaklukkan tantangan dalam kariernya.
Sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah modern Thailand, Sineenat Wongvajirapakdi akan terus menjadi sorotan, terutama mengingat perannya yang unik dalam kekuasaan monarki Thailand.
Source: international.sindonews.com





