Presiden baru Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang, Sanae Takaichi, mencuri perhatian dunia dengan pelbagai keunikan dan pandangan politiknya. Ia diprediksi akan menjadi Perdana Menteri Jepang selanjutnya dan akan menciptakan sejarah baru sebagai perempuan pertama yang memimpin pemerintahan di Negeri Sakura. Selain dedikasinya dalam politik, Takaichi juga dikenal memiliki sisi yang menarik, salah satunya ketertarikan pada musik metal dan motor gede (moge).
Takaichi, yang berusia 64 tahun, menjadi presiden perempuan pertama dalam partai konservatif yang biasanya didominasi oleh pria. Ia mengagumi mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher, dan mendukung gagasan konservatif yang pernah diusung oleh mendiang Shinzo Abe. Menariknya, semangat kerja Takaichi sejalan dengan sikap Joko Widodo, Presiden Indonesia yang dikenal dengan slogannya “kerja, kerja, kerja.”
“Saya akan meninggalkan istilah work-life balance. Saya akan bekerja, bekerja, bekerja, dan bekerja,” ujar Takaichi, merujuk pada komitmennya untuk menghasilkan kontribusi maksimal bagi masyarakat. Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari dukungan terhadap etos kerjanya, hingga kekhawatiran bahwa ia mengusung pandangan ekstrem dalam bekerja. Takaichi bahkan menyebut dirinya sebagai seorang workaholic yang lebih memilih belajar di rumah daripada bersosialisasi.
Dalam perannya yang baru, Takaichi menyerukan upaya untuk membangun kembali partainya dan meningkatkan kepercayaan publik. Ia meminta seluruh anggota parlemen LDP untuk “bekerja seperti kuda.” Ini menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan besar dalam politik Jepang saat ini.
Kecintaan terhadap Musik Metal dan Moge
Di luar kegiatan politik, Takaichi memiliki hobi yang cukup unik. Ia adalah penggemar musik metal dan dahulu pernah bermain drum dalam sebuah band heavy metal saat masih kuliah. Ini menjadikannya sosok yang berbeda dalam dunia politik yang sering kali kaku. Kegemaran Takaichi terhadap moge juga mengungkapkan sisi lain dari kepribadiannya yang lebih bebas dan berani.
Prinsip kerja keras yang sama dengan Jokowi dan hobi yang mencolok ini membuat Takaichi menjadi kandidat yang menarik, terutama di kalangan generasi muda Jepang. Ia diharapkan dapat membawa angin segar bagi politik Jepang, di mana banyak orang menginginkan perubahan setelah pengalaman panjang dengan pemerintahan yang cenderung konservatif.
Membangun Harapan Baru
Dari berbagai pengamatan, kebangkitan Takaichi dalam politik Jepang adalah wujud dari harapan baru bagi banyak orang, khususnya perempuan. Untuk pertama kalinya, seorang perempuan berpeluang menjabat sebagai pm, ini merupakan lompatan yang signifikan untuk representasi gender dalam kepemimpinan politik di Jepang.
Para pengamat percaya bahwa kehadiran Takaichi di pucuk kepemimpinan dapat membawa perspektif baru bagi kebijakan yang akan diambil, terutama dalam memfokuskan perhatian pada isu-isu yang relevan bagi generasi muda. Dalam konferensi pers, Takaichi menegaskan pentingnya mendengarkan suara rakyat dan berkomitmen untuk tetap berhubungan dengan kebutuhan masyarakat.
Implicasi bagi Hubungan Internasional
Dengan latar belakangnya yang beragam dan pengaruh yang kuat di dalam negara, Takaichi juga dapat mengubah cara Jepang berinteraksi di kancah internasional. Komitmen untuk melanjutkan pola pikir konservatif tidak hanya akan berpengaruh di dalam negeri, tetapi juga dapat meningkatkan posisi Jepang di mata negara-negara lain, seperti Indonesia.
Perbandingan antara Takaichi dan Jokowi bukan sekadar menarik, tetapi juga menawarkan peluang bagi kedua negara untuk saling belajar dan berbagi strategi dalam kepemimpinan yang inklusif dan efisien. Mencermati bahwa politik bisa saja melibatkan hobi dan passion, Takaichi berpotensi untuk merangkul lebih banyak pemuda melalui efek positif dari ketertarikan pribadinya, baik itu di bidang musik maupun komunitas motor.
Kepemimpinan perempuan dalam politik dunia tentu masih jauh dari kata sempurna, tetapi hadirnya Takaichi di pentas politik Jepang membawa harapan baru bagi penggerak perubahan di Asia dan di seluruh dunia.
