Kebakaran hutan di seluruh dunia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mengakibatkan dampak ekonomi yang parah dan risiko kemanusiaan yang semakin meningkat. Menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Science, frekuensi dan intensitas kebakaran hutan telah meningkat dalam 44 tahun terakhir, didorong oleh perubahan iklim dan tata kelola lahan yang tidak berkelanjutan. Hampir separuh dari kebakaran paling merusak terjadi dalam dekade terakhir, suatu fenomena yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
Para peneliti menjelaskan bahwa kebakaran sebenarnya adalah bagian dari siklus alami yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan yang buruk membuat kebakaran semakin sulit untuk dikendalikan. Ini berpotensi menyebabkan kerugian yang jauh lebih besar dalam hal korban jiwa dan kerugian ekonomi. Dalam penelitian ini, data bencana global dari tahun 1980 hingga 2023 digunakan untuk menganalisis peristiwa kebakaran yang menimbulkan kerugian ekonomi signifikan atau mengakibatkan korban jiwa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa hampir 50% dari kebakaran paling merusak terjadi hanya dalam satu dekade terakhir. Lonjakan ini dapat dihubungkan dengan kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan musim kebakaran yang lebih panjang, terutama di kawasan padat penduduk. Penulis studi tersebut menekankan pentingnya langkah-langkah adaptif untuk mengatasi ancaman kebakaran yang terus meningkat.
Uni Eropa telah mengambil langkah-langkah proaktif dengan meningkatkan kapasitas pemadam kebakaran dan menempatkan tim di daerah rawan. Namun, para ilmuwan dan aktivis lingkungan menilai bahwa upaya ini masih belum memadai. Mereka menyerukan adanya peningkatan fokus pemerintah terhadap pencegahan, karena mitigasi dapat membantu mengurangi risiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Para ahli merekomendasikan beberapa strategi manajemen bahan bakar hutan, termasuk pembakaran terkendali dan program bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak kebakaran. Selain itu, mereka menyerukan peningkatan sistem evakuasi, terutama bagi kelompok rentan yang paling mungkin terkena dampak. Rancangan bangunan tahan api dan ruang perlindungan yang aman juga sangat penting untuk keselamatan masyarakat.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kebakaran, ada pula dampak ekonomi yang harus dicermati. Kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran bisa mencapai miliaran dolar, mengganggu perekonomian lokal dan global. Terlebih lagi, dengan populasi yang terus bertambah, risiko akan kebakaran hutan menjadi semakin nyata. Oleh karena itu, strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko kebakaran sangat penting.
Mitigasi kebakaran hutan juga harus mencakup upaya untuk mengurangi angka kematian. Penulis studi sangat mendorong peningkatan efektivitas evakuasi bagi kelompok sosial rentan yang paling mungkin menjadi korban dalam kejadian kebakaran. Ini termasuk perancangan tempat perlindungan yang dapat diakses dan aman untuk masyarakat.
Melihat kondisi yang ada, sangat mendesak bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan koordinasi dalam penanganan kebakaran hutan. Dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang ini, kolaborasi antar negara juga menjadi kunci untuk menemukan solusi yang lebih efektif dalam mencegah dan mengatasi kebakaran. Saat dunia terus beradaptasi dengan perubahan iklim, penting untuk meningkatkan kapasitas mitigasi dan pencegahan untuk melindungi ekosistem serta kehidupan manusia.
Source: www.suara.com
