Prabowo Diberitakan ke Israel Besok, Menlu Sugiono: Informasi Tidak Akurat

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan bahwa pemberitaan yang menyatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan ke Israel pada tanggal 14 Oktober 2025 adalah tidak benar. Menurutnya, kabar tersebut tidak sesuai dengan agenda resmi yang telah direncanakan. Dalam keterangannya, Sugiono menyampaikan bahwa setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir, Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Tanah Air.

“Tidak benar, sesuai rencana awal, Presiden akan kembali ke Tanah Air setelah acara di Mesir selesai,” imbuh Sugiono dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada hari Rabu, 13 Oktober 2025. Penegasan ini muncul sebagai jawaban terhadap rumor yang beredar, terutama dari media Israel.

Saat ini, Presiden Prabowo Subianto berada di Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, yang berlangsung pada tanggal 13 Oktober. KTT ini diadakan untuk membahas upaya penghentian konflik dan pemulihan perdamaian di Gaza, Palestina. Dalam forum tersebut, terdapat agenda penandatanganan perjanjian terkait perdamaian dan penghentian perang di kawasan tersebut.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam pertemuan tingkat tinggi ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan peran diplomasi di kawasan Timur Tengah. Diketahui, KTT ini juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan berbagai pemimpin dari negara-negara Arab serta Eropa. Para pemimpin tersebut sepakat untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mempercepat proses perdamaian di Gaza yang telah berlangsung dalam ketegangan berkepanjangan.

KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan posisinya sebagai negara yang aktif dalam upaya penyelesaian konflik internasional. Dengan hadirnya Presiden Prabowo, ia tidak hanya berpartisipasi dalam diskusi, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab Indonesia dalam menciptakan ketertiban dunia seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Dari informasi yang beredar tentang kemungkinan kunjungan ke Israel, Menlu Sugiono menekankan pentingnya kejelasan informasi untuk menghindari kesalahpahaman. Pemberitaan yang tidak berdasar dapat memengaruhi pandangan publik serta menciptakan spekulasi yang tidak konklusif.

Sebagai bagian dari upaya diplomasi, Indonesia terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya meredakan ketegangan di wilayah yang menjadi titik konflik. Apalagi, situasi di Gaza saat ini membutuhkan perhatian yang serius dari seluruh komunitas internasional.

Melihat latar belakang kunjungan Presiden ke Mesir, kehadiran Indonesia dalam KTT ini bukan hanya sekadar formalitas. Ini adalah bagian dari keterlibatan aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas dan mendukung perdamaian di kawasan serta dunia. Penandatanganan perjanjian yang diharapkan tercapai dalam KTT ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan.

Sementara itu, Menlu Sugiono berharap masyarakat dapat lebih kritis dalam menyaring informasi yang beredar. Keberadaan kabar yang tidak berdasar bisa menjadi pemicu kebingungan di kalangan masyarakat. Menyikapi isu-isu sensitif seperti ini, diperlukan pemahaman kontekstual yang mendalam untuk tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan.

Dengan demikian, Menteri Luar Negeri mengajak semua pihak untuk menyimak perkembangan berita dari sumber-sumber yang terpercaya dan resmi, agar dapat memahami dengan benar langkah-langkah diplomatik yang diambil oleh pemerintah Indonesia.

Source: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button