
Anggota parlemen di Rusia telah membuat pernyataan yang menghebohkan dengan menyebut perayaan Halloween sebagai bagian dari setanisme. Mikhail Ivanov, anggota parlemen dari Wilayah Bryansk dan ketua organisasi ‘Ortodoks Rusia,’ menekankan bahwa perayaan ini sebaiknya dilarang. Ia berargumen bahwa Halloween, yang dianggap sebagai budaya Barat, tidak sesuai dengan nilai-nilai spiritual dan budaya Rusia.
Dalam wawancara dengan Gazeta.ru, Ivanov menjelaskan bahwa Halloween mengandung simbol-simbol yang berhubungan dengan roh jahat dan kegelapan, yang dapat membawa pengaruh merusak bagi generasi muda. Menurutnya, perayaan ini berpotensi merusak nilai-nilai tradisional Rusia dan mempromosikan okultisme. Ivanov berupaya untuk menegaskan kembali pentingnya menjaga warisan budaya lokal dan mencegah masuknya ideologi asing yang disamaratakan sebagai hiburan.
Ivanov dengan tegas menyerukan agar masyarakat Rusia berfokus pada perayaan yang mencerminkan pahlawan dan sejarah negara mereka sendiri dan bukan pada "pengganti pinjaman" seperti Halloween. Ia menyatakan, “Kami harus menciptakan hambatan hukum terhadap promosi ideologi asing yang berbahaya,” yang ia anggap sebagai ancaman terhadap masyarakat Rusia.
Asal Usul Halloween
Halloween berasal dari festival Samhain, yang dirayakan oleh masyarakat Celtic untuk menandai akhir panen dan kepercayaan bahwa roh dapat kembali ke dunia orang hidup. Meskipun begitu, perayaan ini kemudian diadopsi oleh Gereja Kristen Barat, khususnya Katolik Roma, sebagai All Hallows’ Eve, yang merupakan perayaan sebelum Hari Raya Semua Orang Kudus. Seiring berjalannya waktu, Halloween telah berevolusi menjadi perayaan modern yang dikenal dengan kostum, lentera, dan tradisi "trick-or-treat".
Peringatan dari Pemimpin Agama
Usulan Ivanov hadir di tengah kekhawatiran para pemimpin agama di Rusia mengenai penyebaran praktik okultisme. Imam Besar Gereja Ortodoks Rusia, Andrey Tkachev, pernah menyatakan bahwa "tanah Rusia penuh dengan penyihir" dan memperingatkan bahwa praktik-praktik ini merupakan ancaman moral yang serius. Tkachev menyatakan perlunya "pemurnian" terhadap kekejian yang dianggap merusak tradisi dan nilai-nilai spiritual bangsa.
Mikhail Ivanov berupaya menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya yang dia anggap dibawa oleh perayaan Halloween. Menurutnya, Halloween tidak saja mencerminkan budaya asing, namun juga mengancam fondasi moral yang telah menjadi dasar negara Rusia selama berabad-abad.
Pertumbuhan Pengeluaran untuk Praktik Esoterik
Data terbaru menunjukkan bahwa pengeluaran untuk layanan esoterik di Rusia, termasuk meramal dan penyembuhan spiritual, mencapai angka yang mengkhawatirkan. Diperkirakan pada tahun 2024, pengeluaran tersebut mencapai 2,4 triliun rubel (sekitar $24 miliar). Ini menjadi bukti bahwa minat masyarakat terhadap praktik-praktik yang berhubungan dengan okultisme sedang meningkat.
Kritik Terhadap Budaya Barat
Ivanov dan pihak-pihak yang sepakat dengannya berargumen bahwa pengaruh budaya Barat, termasuk Halloween, harus dicermati dengan serius. Mereka menyerukan agar masyarakat tidak terjebak dalam budaya populer yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang Rusia. Dalam konteks ini, Ivanov mendesak agar penguatan identitas dan nilai-nilai tradisional lebih diutamakan dalam masyarakat.
Dari perspektif sosial dan budaya, anggapan Ivanov ditanggapi dengan beragam reaksi dari publik. Sebagian orang mungkin setuju dengan pandangannya tentang perlunya menjaga integritas budaya lokal, sementara yang lain menganggap pandangannya terlalu ekstrem dan tidak sejalan dengan globalisasi yang semakin berkembang.
Dengan meningkatnya perhatian menuju nilai-nilai budaya dan perayaan tradisional, pernyataan Ivanov berpotensi memperluas diskusi tentang identitas nasional dan dampak budaya asing dalam masyarakat Rusia.
Source: international.sindonews.com





