Menjelang Halloween, kebijakan yang menarik dicetuskan oleh kota Terrassa di Spanyol, di mana pemerintah setempat melarang warganya untuk mengadopsi kucing hitam. Larangan ini diambil untuk melindungi kucing hitam dari potensi penyiksaan yang mungkin terjadi selama perayaan Halloween, di mana kucing hitam sering kali diasosiasikan dengan takhayul dan ritual mistis.
Layanan kesejahteraan hewan di Terrassa menyampaikan kekhawatiran bahwa beberapa individu mungkin akan mengadopsi kucing hitam untuk dijadikan sasaran dalam praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab dan menyakitkan. “Langkah ini diambil sebagai upaya perlindungan terhadap hewan, khususnya kucing hitam, yang sering menjadi sasaran takhayul,” jelas pihak layanan.
Wakil Wali Kota Terrassa, Noel Duque, mengungkapkan bahwa tren peningkatan adopsi kucing hitam menjelang Halloween menjadi perhatian utama. “Kami berusaha mencegah orang mengadopsi karena impulsif mengikuti tren. Dalam kasus seperti ini, yang kami tahu ada, kami berusaha mencegah praktik-praktik mengerikan,” ujarnya, seperti dilaporkan oleh BBC.
Terrassa dikenal sebagai tempat tinggal bagi lebih dari 9.800 kucing, dengan pusat adopsi lokal menyimpan sekitar 100 kucing, di mana 12 di antaranya berwarna hitam. Meskipun tidak ada catatan langsung mengenai kekejaman terhadap kucing hitam di Terrassa, di wilayah lain telah terjadi insiden serupa yang memicu langkah pencegahan ini.
Dewan Kota Terrassa menyatakan bahwa tindakan ini merupakan langkah “sementara dan luar biasa”. Mereka menekankan bahwa ini adalah tindakan pencegahan ekstra untuk kesejahteraan hewan, meskipun tidak menutup kemungkinan larangan serupa akan diterapkan kembali di masa mendatang. Proses pengadopsian kucing hitam akan dinilai secara individual selama periode larangan yang berlaku dari 6 Oktober hingga 10 November 2025.
Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan seperti ini mencerminkan tren yang semakin meningkat dalam kesadaran dan perhatian terhadap kesejahteraan hewan. Seiring dengan perayaan Halloween yang semakin mendekat, ada banyak organisasi kesejahteraan hewan dan pemerintah lokal yang memperkenalkan kebijakan serupa di berbagai belahan dunia. Mereka berupaya untuk mendidik masyarakat tentang stigma dan takhayul yang seringkali menyertai kucing hitam, serta perlunya perawatan dan perlindungan yang lebih besar terhadap hewan-hewan tersebut.
Keputusan Terrassa juga menjadi sorotan, karena beberapa organisasi menyatakan pentingnya edukasi kepada publik mengenai hak dan perlindungan hewan. Banyak pengamat juga berharap bahwa kebijakan ini dapat memicu dialog yang lebih besar mengenai perlakuan terhadap hewan dan tanggung jawab sebagai pemilik hewan peliharaan, terutama menjelang perayaan yang dapat memicu perilaku impulsif.
Melihat lebih jauh, kota-kota lain di dunia juga mulai memiliki kebijakan serupa untuk melindungi hewan peliharaan menjelang Halloween. Sederet organisasi kesejahteraan hewan berusaha memastikan bahwa hewan-hewan, khususnya kucing hitam, dijauhkan dari bahaya dan perlakuan kasar yang mungkin terjadi saat waktu perayaan.
Masyarakat di Terrassa dan tempat lainnya diharapkan dapat menyadari konsekuensi dari keterlibatan dalam praktik takhayul, serta pentingnya membela dan melindungi kehidupan hewan yang tidak bersalah. Larangan adopsi kucing hitam ini diharapkan bukan hanya menjadi langkah sementara, tetapi menjadi bagian dari kesadaran dan kebijakan jangka panjang untuk kesejahteraan hewan.
Source: www.medcom.id
