Seorang perempuan asal China berusia 24 tahun ditangkap di Barcelona dan didakwa atas pencurian emas senilai lebih dari satu juta dolar dari Museum Sejarah Alam di Paris. Pencurian ini terjadi pada 16 September 2025, yang menjadi bagian dari serangkaian perampokan terhadap institusi budaya di Prancis. Jaksa Paris, Laure Beccuau, mengonfirmasi bahwa aksi kriminal ini dilakukan oleh kelompok yang sangat profesional.
Pakar keamanan museum menyebut bahwa tindakan ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran mengenai keselamatan benda-benda berharga di museum-museum Prancis. Penangkapan dilakukan pada 30 September, dan tersangka diserahkan kepada pihak berwenang Prancis pada 13 Oktober. Ia langsung didakwa atas tuduhan pencurian dan konspirasi kriminal, serta kini telah ditahan.
Rincian Pencurian
Berdasarkan data yang diungkap oleh penyidik, pencurian dilakukan dengan cara yang terencana. Tersangka diduga meninggalkan Prancis pada hari yang sama dengan pencurian dan berupaya untuk menjual hampir satu kilogram potongan emas yang telah dilelehkan ketika ia ditangkap. Kurator museum menemukan adanya kerusakan setelah seorang petugas kebersihan melaporkan puing-puing di sekitar lokasi kejadian.
Benda-benda berharga yang berhasil dicuri meliputi emas yang memiliki nilai historis dan ilmiah yang tinggi. Barang-barang tersebut termasuk bongkahan emas asal Bolivia dari abad ke-18, emas dari wilayah Ural Rusia yang dihadiahkan oleh Tsar Nicholas I, serta emas dari California yang berasal dari masa gold rush. Selain itu, terdapat juga bongkahan emas seberat lima kilogram dari Australia yang dicuri.
Total estimasi kerugian mencapai sekitar 1,5 juta euro atau setara dengan 1,7 juta dolar AS. Nilai koleksi tersebut tidak hanya terletak pada harga material, namun juga pada sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya.
Teknik Pelanggaran Keamanan
Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa pelaku menggunakan peralatan mendukung, seperti blowtorch dan grinder, untuk mengakses pintu dan kotak pajangan di museum. Rekaman kamera keamanan memperlihatkan pelaku memasuki museum sekitar pukul 01.00 pagi dan meninggalkan lokasi sekitar pukul 04.00, dengan menunjukkan betapa terorganisirnya aksi pencurian ini.
Otoritas saat ini masih memburu pelaku lain terkait pencurian yang lebih besar yang terjadi di Museum Louvre pada 19 Oktober, di mana perhiasan kerajaan yang tak ternilai nilai historisnya dicuri. Kejadian-kejadian ini memicu diskusi di masyarakat mengenai keamanan museum-museum di Prancis.
Tanggapan dan Penyelesaian Kasus
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan penegak hukum internasional untuk menggali lebih dalam mengenai jaringan kejahatan ini. Penyusunan rencana keamanan baru bagi lembaga budaya di Prancis juga menjadi topik yang hangat dibicarakan menjelang akhir tahun ini. Keberhasilan dalam menangkap tersangka di Barcelona juga memberikan harapan bahwa pelaku lainnya dapat segera ditemukan dan dihukum.
Kasus pencurian di museum menjadi pengingat pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap warisan budaya yang tak ternilai, yang tidak hanya milik suatu negara, tetapi juga merupakan bagian dari sejarah umat manusia. Kodisi ini tetap menjadi perhatian utama di tengah meningkatnya insiden perampokan yang menyerang institusi budaya di Eropa.
Source: www.beritasatu.com
