
Anggota parlemen Israel Ofer Cassif telah mengeluarkan pernyataan mendesak masyarakat internasional untuk bertindak segera guna mencegah potensi genosida di Tepi Barat. Dalam sebuah wawancara, Cassif memperingatkan bahwa Israel sedang mendekati kekejaman massal, mirip dengan yang terjadi di Gaza. "Saya mengimbau masyarakat internasional. Kalian terlalu lama menunggu sebelum melakukan intervensi untuk menghentikan genosida di Gaza. Jangan menunggu skenario serupa di Tepi Barat karena kita sudah semakin dekat," ujarnya.
Menurut Cassif, ketidakberdayaan global dalam menangani krisis ini justru dapat memperparah keadaan. Dia menekankan bahwa tindakan segera diperlukan bukan hanya untuk keadilan, tetapi demi kepentingan bersama yang lebih luas. "Terlibatlah sekarang. Lakukan segala yang mungkin untuk menghentikan kedua bahaya ini — keduanya mengancam baik warga Palestina maupun Israel, dan pada akhirnya seluruh kawasan dan dunia," tambahnya.
Aksi Protes di Knesset
Ketika berbicara di Knesset, Cassif dan rekannya Ayman Odeh diusir saat pidato Presiden AS Donald Trump berlangsung. Mereka mengangkat spanduk bertuliskan “Akui Palestina” sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggapnya merugikan. Kasih menilai bahwa pidato Trump hanya merupakan pertunjukan teatrikal yang tidak memberikan solusi riil bagi konflik yang berkepanjangan ini.
"Semua orang harus memahami bahwa satu-satunya solusi untuk konflik ini adalah dengan mengakui Palestina dan mendirikan negara Palestina yang nyata, merdeka, dan berdaulat di samping Israel," tegas Cassif. Dia juga menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan Trump cenderung memperburuk situasi dan berkontribusi pada kekerasan terhadap warga Palestina.
Krisis yang Mengancam
Cassif mengidentifikasi beberapa ancaman yang dapat muncul jika tindakan cepat tidak diambil. Dia merujuk pada kemungkinan perang saudara di dalam Israel sebagai salah satu skenario yang dapat terjadi. Dengan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, risiko tersebut menjadi semakin nyata. "Kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kami membutuhkan kalian," ungkapnya, menekankan pentingnya intervensi internasional.
Kondisi di Tepi Barat saat ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat dengan aktivitas pemukiman yang dianggap melanggar hukum internasional. Dewan Keamanan PBB pun sering dikecam karena dinilai gagal dalam menyelesaikan konflik ini. Disisi lain, suara dari dalam Israel seperti yang disampaikan oleh Cassif menjadi sorotan penting untuk mendorong aksi global demi meredakan konflik yang berkepanjangan.
Refleksi di Tengah Ketegangan
Pesan Cassif juga mencakup refleksi mendalam tentang masa depan yang aman bagi kedua belah pihak. Kehadiran negara Palestina yang diakui secara internasional dianggap sebagai langkah yang esensial untuk menciptakan stabilitas di kawasan. "Itulah satu-satunya jalan ke depan," ujarnya menegaskan pentingnya pengakuan tersebut dalam upaya untuk menghentikan pertumpahan darah dan penderitaan yang telah berlarut-larut.
Sebagai bagian dari komunitas internasional, tanggung jawab untuk menciptakan perdamaian patut menjadi perhatian serius. Karena itu, seruan Cassif untuk tidak hanya memperhatikan peristiwa di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat, harus dipandang sebagai panggilan untuk tindakan kolektif yang lebih efektif.
Dengan meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi kekerasan di daerah tersebut, harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Palestina dan Israel sangat bergantung pada respons global yang proaktif. Seiring dengan waktu yang terus berjalan, kebutuhan akan tindakan yang jelas dan terkoordinasi menjadi semakin mendesak.
Source: international.sindonews.com





