7 Rudal Jelajah Terkuat di Dunia: Burevestnik, Mengerikan dan Bertenaga Nuklir

Rudal jelajah merupakan salah satu senjata strategis yang paling ditakuti dalam kekuatan militer modern. Terutama di era konflik yang semakin kompleks, ada tujuh rudal jelajah terkuat di dunia saat ini yang patut diperhatikan, termasuk Burevestnik buatan Rusia yang bertenaga nuklir, yang dianggap sebagai salah satu ancaman paling mengerikan. Artikel ini akan membahas spesifikasi dan kekuatan yang dimiliki oleh rudal-rudal tersebut.

Pertama, Rudal 9M730 Burevestnik dari Rusia mencuri perhatian dengan jangkauan yang mengesankan mencapai 14.000 km. Ditenagai oleh reaktor nuklir mini, rudal ini mampu terbang selama 15 jam dengan ketinggian sangat rendah antara 50 hingga 100 meter, membuatnya sulit dideteksi oleh sistem radar. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, potensi kehadiran Burevestnik menjadikannya senjata strategis yang menjanjikan, terutama dalam hal kemampuan untuk beroperasi secara stealth dan manuver.

Kedua, Rudal BGM-109 Tomahawk dari Amerika Serikat sudah terbukti efektif dalam berbagai konflik, termasuk di Suriah. Dengan jangkauan lebih dari 1.000 km dan kecepatan subsonik (Mach 0.7-0.8), Tomahawk menjadi standar rudal jelajah jarak jauh. Meski begitu, kecepatan subsoniknya membuatnya rentan terhadap sistem pertahanan udara modern. Kombinasi jangkauan yang jauh dan keakuratan tinggi membuatnya tetap menjadi pilihan utama bagi militer AS.

Ketiga, ada Rudal 3M22 Zircon dari Rusia, yang dikenal sebagai rudal hipersonik dengan kecepatan mencapai Mach 8-9. Jangkauan rudal ini diperkirakan antara 400-1.000 km, bergantung pada profil terbangnya. Dengan kemampuan untuk menghindari deteksi, Zircon menjadi salah satu senjata yang paling menakutkan di era modern, meskipun informasi lengkap tentang efektivitas operasionalnya masih terbatas.

Selanjutnya, Rudal BrahMos, hasil kerjasama India dan Rusia, menawarkan kecepatan supersonik (Mach 2-3) dengan jangkauan bervariasi antara 290 km (varian ekspor) hingga 800 km (varian domestik). Keunggulan BrahMos terletak pada fleksibilitasnya, mampu diluncurkan dari berbagai platform seperti kapal selam, darat, dan udara. Ini menjadikannya senjata yang sangat berguna dalam menjaga dominasi laut.

Kelima, Rudal Kalibr yang juga berasal dari Rusia memiliki berbagai varian dengan jangkauan mulai dari 200 km hingga 2.500 km. Dengan kecepatan subsonik dan kemampuan untuk membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir, Kalibr memainkan peran penting dalam strategi proyeksi kekuatan maritim Rusia. Kombinasi kemampuan serangan strategis dan efisiensi biaya membuatnya menjadi andalan militer Rusia.

Rudal Kh-101/Kh-102 juga dari Rusia, memiliki jangkauan antara 1.500 hingga 3.500 km. Meskipun berkecepatan subsonik, karakteristik low-observable dari Kh-101 membuatnya sulit dideteksi. Rudal ini mampu meluncur dari bomber strategis dan dapat membawa hulu ledak nuklir, memberikan Rusia potensi serangan jarak jauh yang signifikan.

Terakhir, Rudal Storm Shadow/SCALP-EG buatan Inggris dan Prancis dikenal sebagai pemimpin dalam kategori rudal jelajah menyerang sasaran dalam. Dengan jangkauan 250-400 km dan hulu ledak penetrator, Storm Shadow memiliki spesialisasi dalam serangan terhadap infrastruktur kritis dan target yang dilindungi dengan baik.

Dengan berbagai karakteristik dan spesifikasi yang mencolok, ketujuh rudal ini menunjukkan evolusi teknologi militer yang pesat. Khususnya, Burevestnik sebagai rudal bertenaga nuklir menambahkan ketegangan pada dinamika geopolitik saat ini, memicu kekhawatiran akan potensi penggunaan senjata nuklir di masa mendatang. Pemerhati militer terus memantau perkembangan dan pengoperasian rudal-rudal ini, yang bisa jadi merupakan penentu dalam konflik global.

Source: international.sindonews.com

Berita Terkait

Back to top button