Perdana Menteri Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmao, tidak dapat menahan rasa harunya saat menyaksikan momen bersejarah bagi negaranya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur. Dalam upacara yang dihadiri oleh para pemimpin negara Asia Tenggara, Xanana menitikkan air mata saat menandatangani Deklarasi Penerimaan Timor-Leste sebagai anggota penuh ASEAN. Momen ini menandai akhir dari perjalanan panjang 14 tahun bagi negara kecil ini untuk bergabung dengan organisasi regional yang beranggotakan sepuluh negara lainnya.
Bendera Timor-Leste kini berkibar di antara bendera sepuluh negara ASEAN lainnya, menandakan pengakuan resmi atas keanggotaan baru ini. Upacara penerimaan tersebut dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, selaku ketua ASEAN tahun ini. Dalam prosesnya, setiap pemimpin negara menandatangani dokumen sebelum Xanana menambahkan tandatangannya, simbol persatuan baru di kawasan tersebut.
Dalam pidatonya, Xanana Gusmao mengungkapkan, "Timor-Leste bergabung dengan kerendahan hati dan kebanggaan.” Ia menggarisbawahi pentingnya momen ini sebagai penegasan atas ketahanan, tekad, dan harapan yang dimiliki oleh rakyat Timor-Leste. “Hari ini bukan sekadar mimpi yang terwujud, melainkan perjalanan yang kami tempuh dalam semangat persatuan,” tambahnya.
Signifikansi Keanggotaan
Bergabungnya Timor-Leste ke dalam ASEAN bukan sekadar simbolis; ini melambangkan kemajuan yang telah dicapai dalam upaya diplomasi dan integrasi kawasan. Negara ini, yang memiliki populasi sekitar 1,3 juta jiwa, kini memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam forum internasional. Xanana berharap, dengan adanya panggung baru ini, suara Timor-Leste akan lebih didengar di tingkat global.
Dia juga menekankan bahwa perjalanan menuju keanggotaan dimulai sejak 2011, saat Timor-Leste mengajukan permohonan resmi. Selama bertahun-tahun, negara ini berusaha memperkuat kapasitas pemerintahan, ekonomi, dan diplomasi untuk bisa berintegrasi dengan struktur ASEAN.
Peluang Ekonomi dan Pendidikan
Keanggotaan dalam ASEAN juga diyakini memberikan peluang baru bagi Timor-Leste, terutama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan ekonomi digital. “Kami berkomitmen untuk belajar dan berinovasi demi pembangunan berkelanjutan,” kata Xanana. Dia menyiratkan kesiapan negara untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan berpartisipasi secara aktif dalam berbagai inisiatif di kawasan.
Xanana menambahkan, “Bersama, kita akan membangun perdamaian dan persatuan.” Dalam pandangannya, keanggotaan ini membuka pintu bagi transformasi positif yang akan bermanfaat bagi semua warga Timor-Leste.
Menyongsong Masa Depan
Dengan resmi bergabungnya Timor-Leste, ASEAN kini beranggotakan sebelas negara, yang menegaskan peran penting kawasan ini dalam peta geopolitik dunia. Penambahan Timor-Leste diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial, ekonomi, dan budaya antarnegara anggota.
Diharapkan, keanggotaan ini juga akan mendorong kerjasama yang lebih erat dalam menangani berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Xanana menjelaskan bahwa dengan bersatu, negara-negara di kawasan ini dapat mencapai tujuan bersama dan menciptakan ruang yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dalam momen yang penuh emosi ini, Timor-Leste tidak hanya menjadi anggota baru dalam ASEAN, tetapi juga melangkah menuju masa depan yang penuh harapan dan kerja sama. Keberhasilan ini menjadi titik balik yang tidak hanya menguntungkan Timor-Leste, tetapi juga memperkaya keragaman dan dinamika di dalam ASEAN itu sendiri.
Source: www.medcom.id
