Zohran Mamdani Unggul dalam Survei, Namun Menang Belum Pasti

Dalam pemilihan wali kota New York yang akan berlangsung pada 4 November 2025, Zohran Mamdani muncul sebagai calon kuat meskipun masih terdapat ketidakpastian mengenai hasilnya. Anggota parlemen negara bagian yang berusia 34 tahun ini telah menunjukkan kekuatan signifikan melalui dukungannya yang meningkat dalam survei terbaru, namun tantangan yang harus dihadapi tetap ada.

Mamdani, yang menonjol sebagai sosialis demokrat, berhasil mengejutkan banyak pihak dengan memenangkan nominasi Partai Demokrat pada pemilihan pendahuluan Juni 2025. Di babak pemilihan umum nanti, ia akan bersaing dengan mantan Gubernur New York yang kini maju sebagai kandidat independen, Andrew Cuomo, serta Curtis Sliwa yang kembali mencalonkan diri dari Partai Republik.

Berdasarkan survei terbaru, Mamdani mengantongi dukungan sekitar 43%, unggul signifikan dibandingkan Cuomo yang memiliki antara 28% hingga 33%. Kekuatan Mamdani di dalam basis pemilih Demokrat yang dominan di New York City—dengan rasio sekitar 6:1 terhadap pemilih Republik—memberi dia keunggulan struktural yang tak bisa diabaikan.

Kampanye Mamdani berfokus pada isu-isu yang sangat relevan bagi penduduk kota, seperti penurunan biaya sewa, transportasi gratis, serta akses pendidikan yang lebih baik. Isu-isu ini resonan di kalangan warga yang tengah menghadapi tekanan ekonomi. Sebuah survei mengungkapkan bahwa 49% pemilih memilih Mamdani sebagai kandidat terbaik untuk mengatasi masalah keterjangkauan.

Meski berasal dari posisi progresif, Mamdani berhasil membangun koalisi yang lebih luas, termasuk di antara komunitas Yahudi, yang secara tradisional bukan afiliasi utama bagi kandidat progresif. Ini menunjukkan kemampuan politiknya untuk menjangkau berbagai segmen masyarakat, yang dapat memperkuat peluangnya menuju kursi wali kota.

Tantangan dan Keraguan

Namun, tantangan signifikan tetap mengintai. Banyak pemilih moderat atau konservatif mengkhawatirkan kebijakan yang dinilai terlalu ekstrem, seperti transportasi gratis dan pembekuan sewa. Ini dapat menghasilkan keraguan di kalangan pemilih yang tidak sepenuhnya mendukung platform Mamdani.

Meskipun memimpin dalam survei, selisih dengan Cuomo semakin menyempit. Dalam beberapa survei terakhir, Mamdani hanya unggul sekitar 10 poin dari calon independen, mengindikasikan bahwa persaingan akan semakin ketat menjelang hari pemilihan. Selain itu, Mamdani juga menghadapi kritik mengenai kurangnya pengalaman eksekutif, yang mungkin memengaruhi persepsi pemilih terhadap kapasitasnya untuk memimpin kota besar seperti New York.

Partisipasi Pemilih Muda

Komposisi pemilih juga menjadi faktor krusial. Basis dukungan Mamdani terutama terdiri dari pemilih muda dan progresif. Namun, tingkat partisipasi pemilih pada umumnya cenderung lebih rendah pada segmen tersebut, sementara pemilih yang lebih tua dan moderat sering kali lebih aktif dalam pemungutan suara. Keberhasilan kampanye Mamdani bergantung pada kemampuannya untuk memobilisasi basis pemilih ini serta meningkatkan partisipasi.

Dengan semua faktor ini, peluang Mamdani untuk meraih kemenangan cukup menjanjikan, meskipun masih banyak ruang untuk keraguan. Jika ia bisa menjaga momentum serta mengatasi tantangan yang ada, ia bisa berada dalam posisi yang sangat menguntungkan pada hari pemilihan nanti. Sebaliknya, jika rival-rivalnya bisa memanfaatkan ketidakpastian tersebut, hasil pemilihan bisa menjadi lebih ketat dari yang diharapkan.

Menjelang dua bulan menuju pemilihan, Mamdani harus berupaya untuk memastikan setiap strategi dan pendekatan yang diambil dapat berdampak maksimal, guna mengubah dukungan survei menjadi suara nyata di kotak suara.

Source: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button