Museum sering kali menjadi pusat kekayaan budaya dan sejarah, tetapi beberapa di antaranya juga mencatat kasus perampokan spektakuler yang mengguncang masyarakat. Meski telah dilengkapi dengan sistem keamanan mutakhir, aksi pencurian di museum tetap terjadi, menimbulkan kerugian finansial dan budaya yang sulit tergantikan. Berikut ini adalah tujuh perampokan museum terbesar dalam sejarah dunia yang menjadi sorotan publik.
1. Isabella Stewart Gardner Museum, Boston (1990)
Kasus ini mencatat sejarah sebagai pencurian seni terbesar yang belum terpecahkan di Amerika Serikat. Dua pria menyamar sebagai petugas polisi untuk menipu penjaga museum. Dalam waktu 81 menit, mereka berhasil mencuri 13 karya seni senilai sekitar USD500 juta, termasuk lukisan terkenal seperti The Concert karya Vermeer dan The Storm on the Sea of Galilee oleh Rembrandt. Hingga saat ini, bingkai kosong dari karya-karya tersebut masih terlihat di dinding museum, mengingatkan pengunjung pada misteri yang belum terpecahkan.
2. Museum Louvre, Paris (1911)
Pencurian yang paling terkenal di Louvre adalah hilangnya lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Vincenzo Peruggia, seorang mantan pegawai museum, sembunyi semalaman dan membawa lukisan itu keluar di bawah mantelnya. Dua tahun kemudian, lukisan tersebut ditemukan saat Peruggia mencoba menjualnya di Florence. Ironisnya, insiden ini justru menjadikan Mona Lisa sebagai salah satu lukisan paling terkenal di dunia.
3. Green Vault Museum, Dresden (2019)
Museum tertua di Dresden ini menjadi sasaran perampokan terorganisir pada tahun 2019. Para pencuri memutus aliran listrik dan memecahkan etalase dengan kapak, mencuri tiga set perhiasan kerajaan abad ke-18 senilai ratusan juta euro. Meskipun beberapa pelaku terhukum, peristiwa ini menunjukkan kerentanan museum bersejarah terhadap ancaman kriminal.
4. Bode Museum, Berlin (2017)
Pada tahun 2017, sekelompok pencuri membobol Bode Museum dan membawa lari koin emas seberat 100 kilogram, yang dikenal sebagai "Big Maple Leaf," senilai sekitar €3,75 juta. Koin yang langka ini kemudian dilebur menjadi potongan kecil oleh para pelaku, menghilangkan nilai historis yang melekat padanya.
5. Dulwich Picture Gallery, London (1966–1983)
Lukisan kecil Jacob de Gheyn III karya Rembrandt mencatat rekor yang unik karena dicuri setidaknya empat kali dalam rentang dua dekade. Anehnya, lukisan ini selalu berhasil ditemukan kembali, sering kali ditinggalkan di tempat-tempat umum, hingga mendapatkan julukan "Rembrandt yang dibawa pulang."
6. Van Gogh Museum, Amsterdam (2002)
Dua pencuri memanjat tembok museum dan memecahkan jendela untuk mencuri karya-karya awal Vincent van Gogh, View of the Sea at Scheveningen dan Congregation Leaving the Reformed Church in Nuenen. Setelah 14 tahun menghilang, kedua lukisan tersebut akhirnya ditemukan kembali di Italia pada 2016, tersita dari geng mafia Napoli.
7. Museum Louvre, Paris (2025)
Yang terbaru adalah kasus di Louvre pada 19 Oktober 2025, di mana empat pelaku profesional berhasil mencuri 8 hingga 9 perhiasan bersejarah dari Galeri Apollon. Aksi ini berlangsung cepat, hanya dalam waktu kurang dari tujuh menit. Mereka menggunakan lift mekanis yang akses masuk dari luar gedung untuk mencapai tujuan. Pencurian ini membuat pengunjung yang baru masuk terkejut atas kecepatan dan keberanian para pelaku.
Perampokan-perampokan ini tidak hanya mengindikasikan kerugian material, tetapi juga melukai warisan budaya yang merupakan bagian dari identitas suatu bangsa. Kasus-kasus ini terus menjadi mata pelajaran diskusi, mengingat pentingnya perlindungan terhadap artefak dan karya seni di seluruh dunia.
Source: www.medcom.id
