
Warga New York City (NYC) saat ini menghadapi pilihan penting dalam pemilihan wali kota yang akan berlangsung pada 4 November 2025. Dalam perhelatan ini, Zohran Mamdani, seorang politisi Muslim dan kandidat dari Partai Demokrat, telah muncul sebagai bintang baru yang menarik perhatian. Namun, tengah berlangsungnya kampanye, mantan Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik tajam dengan menyebut Mamdani sebagai "seorang komunis".
Khususnya, Mamdani berhasil mendapatkan dukungan kuat dari pemilih muda dan beranjak naik dalam jajak pendapat. Menurut survei terbaru dari Universitas Quinnipiac, Mamdani memimpin dengan 43 persen suara, jauh di atas mantan gubernur Andrew Cuomo yang mendapatkan 33 persen, serta Curtis Sliwa dari Partai Republik yang hanya meraih 14 persen. Fakta ini menunjukkan bahwa strategi kampanye Mamdani, yang berfokus pada isu-isu mendesak seperti biaya hidup dan keamanan publik, memiliki daya tarik yang signifikan di kalangan pemilih.
Menghadapi stigma Islamofobia, Mamdani tidak hanya menanggapi serangan Trump, tetapi juga berusaha menyoroti retorika negatif yang beredar di kalangan lawan-lawannya. "Saya ingin mengubah narasi ini dan membawa suara yang lebih positif dan inklusif untuk New York City," ujarnya. Dengan latar belakang yang kuat dalam aktivisme sosial, Mamdani berupaya memberikan suara bagi komunitas yang sering kali terpinggirkan.
Kebangkitan Sosial dan Dukungan Pemilih Muda
Kampanye Mamdani mendapat dorongan luar biasa dari generasi muda NYC. Lebih dari 90.000 sukarelawan terlibat dalam upaya kampanyenya. Abid Mahdi, seorang remaja dari Queens yang memimpin kampanye tersebut, menyebut Mamdani sebagai "versi Bernie Sanders untuk para pemuda saat ini." Ini menunjukkan bagaimana Mamdani telah berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pemilih muda, yang ditandai dengan keterlibatan aktif dalam berbagai acara dan pertemuan.
Dalam pekerjaannya untuk menjangkau pemilih yang lebih tua, Mamdani juga menghadiri sesi ramah di panti jompo, menunjukkan bahwa dia memahami pentingnya menjangkau semua segmentasi demografi. Sesi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kehadiran pemilih yang cenderung lebih tua dan mempunyai pengalaman dalam pemilihan sebelumnya.
Persaingan Intens dengan Cuomo dan Sliwa
Persaingan dalam pemilihan wali kota ini tidak hanya melibatkan Mamdani, tetapi juga Cuomo dan Sliwa. Cuomo, meski telah terlibat dalam kontroversi pelecehan seksual, tetap berusaha meraih dukungan, terutama dari pemilih kulit hitam dan Muslim di Harlem. Sementara itu, Sliwa berfokus pada citra sebagai pemimpin yang dapat menanggulangi masalah keamanan, meski memiliki masa lalu yang dipenuhi dengan kontroversi.
Dalam beberapa waktu mendatang, perdebatan dan penggalangan dana antara ketiga kandidat diperkirakan akan semakin memanas, terutama mengingat ancaman Trump yang berpotensi menahan dana federal untuk New York. Ini memberikan tambahan tekanan pada para kandidat untuk merancang solusi yang kredibel terhadap tantangan yang dihadapi kota ini.
Isu yang Menjadi Sorotan
Isu-isu seperti pengendalian biaya hidup, tingkat kejahatan, serta hubungan antara NYC dan pemerintah federal di bawah kepemimpinan Trump menjadi poin penting dalam kampanye ini. Selain itu, tantangan bagi Mamdani adalah bagaimana menyampaikan visinya tanpa terjebak dalam retorika yang merugikan. Para pengamat politik juga mencatat bahwa keberadaan kandidat Muslim seperti Mamdani dalam perlombaan ini adalah hal yang luar biasa, terutama di kota dengan sejarah panjang kebangkitan multikultural.
Keterlibatan Masyarakat dan Masa Depan
Dengan 275.006 pemilih terdaftar dari Partai Demokrat dan 46.115 dari Partai Republik yang sudah memberikan suara dalam pemilihan awal, kehadiran Mamdani menunjukkan triploya masyarakat yang semakin menginginkan perubahan. Ini adalah kesempatan bagi para pemilih untuk mengangkat suara yang mewakili aspirasi mereka di Kota New York.
Beralihnya perhatian publik ke Mamdani menandai momen penting bagi politik NYC, di mana suara-suara progresif semakin mendapatkan tempat. Sementara pemilu semakin dekat, semua calon akan berusaha keras untuk meraih hati pemilih dan menunjukkan bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memandu NYC ke arah yang lebih baik.
Source: international.sindonews.com





