Inggris Segera Cabut Gelar Militer Pangeran Andrew: Apa Dampaknya?

Pemerintah Inggris saat ini tengah memproses pencabutan gelar militer terakhir yang masih dimiliki Andrew Mountbatten Windsor, adik dari Raja Charles III. Langkah ini merupakan bagian dari keputusan yang diambil Raja Charles untuk mencabut semua gelar kerajaan dan titel pangeran yang sebelumnya disandang oleh Andrew. Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, mengonfirmasi bahwa pencabutan jabatan kehormatan Andrew sebagai wakil laksamana Angkatan Laut Inggris sedang dalam tahap pelaksanaan sesuai arahan dari raja.

Menurut Healey, “Kita telah melihat Andrew melepaskan berbagai jabatan kehormatan yang selama ini ia emban di militer.” Pencabutan satu-satunya gelar yang tersisa, yaitu wakil laksamana, dianggap sebagai langkah yang tepat dan berkoordinasi langsung dengan keinginan Raja. Hal ini menunjukkan ketegasan pemerintah dalam menindaklanjuti arahan tersebut.

Keputusan ini muncul setelah Andrew dikaitkan dengan kasus pelecehan seksual yang melibatkan mendiang pengusaha Jeffrey Epstein, yang merundungnya dengan berbagai tuduhan berat. Usai langkah dramatis dari Raja Charles III, semua gelar kerajaan Andrew dicabut, dan ia diusir dari kediaman resmi Kerajaan Inggris, menandakan hilangnya peranannya dalam kehidupan kerajaan.

Selanjutnya, Healey juga menyatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan kemungkinan pencabutan medali militer yang telah diterima oleh Andrew. Ini menunjukkan bahwa langkah yang diambil tidak hanya terbatas pada gelar, tetapi juga bisa meluas pada penghargaan yang pernah dianugerahkan kepadanya.

Pernyataan resmi dari Istana Buckingham pada hari Kamis lalu menegaskan bahwa Pangeran Andrew kini akan dikenal dengan nama Andrew Mountbatten Windsor. Meskipun Andrew terus membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya, istana menyatakan bahwa sanksi ini dianggap perlu. Dalam pernyataan tersebut, Raja dan Ratu menyampaikan simpati terdalam mereka kepada para korban dan penyintas dari segala bentuk kekerasan, mencerminkan perhatian kerajaan terhadap isu-isu serius seperti kekerasan seksual.

Pencabutan gelar ini tentunya mengguncang posisi Andrew dalam masyarakat Inggris. Hal ini mengingat banyaknya kontroversi yang melibatkan anggota kerajaan dalam beberapa tahun terakhir, terutama yang berkaitan dengan perilaku pribadi yang melanggar norma publik. Masyarakat pun terbagi dalam pandangan mereka terhadap tindakan Andrew, baik yang mendukung maupun yang mengkritik tingkah lakunya.

Melalui langkah ini, Raja Charles III dan pemerintah Inggris berusaha untuk membersihkan citra kerajaan, yang selama ini dianggap ternoda oleh skandal yang melibatkan Pangeran Andrew. Dengan pencabutan gelar dan posisi kehormatan lainnya, kerajaan menunjukkan komitmen untuk menjunjung tinggi standar moral dan etika, terutama dalam konteks isu-isu sensitif yang menjadi sorotan masyarakat internasional.

Sebagai tambahan, keputusan pencabutan gelar ini tidak hanya berimplikasi bagi Andrew, tetapi juga bagi keluarga dan keturunannya. Masyarakat mempertanyakan bagaimana nasib anak-anaknya setelah kehilangan gelar kerajaan. Keluarga yang selama ini berhubungan erat dengan institusi monarki harus menghadapi realitas baru pasca-keputusan kontroversial ini.

Ke depan, publik akan terus memantau perkembangan terkait Andrew Mountbatten Windsor, baik dalam hal hukum maupun upaya restorasi citranya. Langkah tegas ini membuka diskusi yang lebih luas mengenai peran dan tanggung jawab anggota keluarga kerajaan dalam menjawab tantangan moral yang semakin kompleks di era modern ini.

Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com
Exit mobile version