Di tengah persaingan geopolitik yang semakin meningkat, terutama antara Amerika Serikat dan China, keberadaan Taiwan sebagai entitas politik merdeka semakin menjadi sorotan. Meskipun banyak negara memilih untuk tidak mengakui Taiwan, setidaknya ada 12 negara yang berani mengambil langkah bersejarah dengan mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Keberanian ini tampak jelas terlepas dari ancaman dan tekanan diplomatik yang sangat kuat dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagiannya.
Taiwan, secara resmi dikenal sebagai Republik Cina (ROC), telah mengoperasikan pemerintahannya sendiri sejak akhir Perang Saudara China pada tahun 1949. Setelah kekalahan Partai Kuomintang (KMT) di tangan Partai Komunis China, KMT melarikan diri ke pulau Taiwan dan mendirikan pemerintahan yang independen. Sejak itu, Taiwan berusaha untuk diperlakukan sebagai negara yang merdeka meskipun mendapat banyak tantangan internasional.
13 negara yang berani mengakui Taiwan berasal dari berbagai kawasan, terutama Amerika Tengah, Karibia, dan Pasifik. Berikut adalah rincian negara-negara yang secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka beserta faktor-faktor penting di balik pengakuan mereka:
-
Belize
- Ibu kota: Belmopan
- Motif: Hubungan tradisional, bantuan pembangunan, dan beasiswa dari Taiwan.
-
Guatemala
- Ibu kota: Guatemala City
- Motif: Solidaritas historis dan kepentingan politik domestik.
-
Haiti
- Ibu kota: Port-au-Prince
- Motif: Dukungan pembangunan dan hubungan diplomatik yang awet.
-
Paraguay
- Ibu kota: Asunción
- Motif: Manfaat perdagangan dan investasi.
-
Saint Kitts and Nevis
- Ibu kota: Basseterre
- Motif: Kerja sama pembangunan dan bantuan ekonomi.
-
Saint Lucia
- Ibu kota: Castries
- Motif: Bantuan pembangunan dan program pelatihan.
-
Saint Vincent and the Grenadines
- Ibu kota: Kingstown
- Motif: Kerjasama diplomatik dan insentif pendidikan.
-
Tuvalu
- Ibu kota: Funafuti
- Motif: Bantuan pembangunan untuk infrastruktur dasar.
-
Marshall Islands
- Ibu kota: Majuro
- Motif: Keamanan maritim dan hubungan erat setelah Perang Dingin.
-
Palau
- Ibu kota: Ngerulmud
- Motif: Kerja sama maritim dan kedekatan budaya.
-
Eswatini
- Ibu kota: Mbabane
- Motif: Faktor sejarah dan bantuan pembangunan.
- Vatikan
- Motif: Hubungan diplomatik yang memiliki akar sejarah mendalam.
Keberanian negara-negara ini dalam mengakui Taiwan sebagai entitas independen adalah langkah penting di skala internasional, mengingat penegasan China tentang kebijakan "Satu-China," yang mana Taiwan dianggap bagian dari RRC. Walaupun pengakuan ini tidak diimbangi dengan hubungan diplomatik yang luas, namun tetap menunjukkan dukungan bagi Taiwan dalam menghadapi tekanan dari Beijing.
Menariknya, meskipun situasi politik dan diplomatik Taiwan cukup rumit, pulau ini telah berhasil berkembang menjadi salah satu pusat teknologi terkemuka di dunia dan merupakan sistem demokrasi yang maju. Meskipun secara diplomatik Taiwan masih terpinggirkan, pemerintahannya terus berkomitmen untuk mempertahankan identitas dan kedaulatannya.
Situasi di wilayah Asia-Pasifik semakin mendalam, di mana Taiwan menjadi fokus perhatian global, terutama di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan China. Negara-negara yang mengakui Taiwan sering kali bersinggungan dengan sejumlah isu strategis, termasuk dukungan militer dari Amerika Serikat untuk Taiwan, yang semakin memperkuat posisi pulau tersebut di kancah internasional.
Dalam beberapa tahun ke depan, dinamika geopolitik ini akan terus berkembang, dan pengakuan terhadap Taiwan akan menjadi salah satu faktor kunci dalam hubungan internasional di kawasan.
Baca selengkapnya di: international.sindonews.com