Zohran Mamdani, seorang politisi Demokrat yang dianggap ekstrem sayap kiri, saat ini sedang bersinar dalam politik New York. Ia diproyeksikan akan memenangkan pemilihan wali kota dan berpotensi menjadi wali kota Muslim pertama di kota tersebut. Hal ini merupakan langkah penting dalam sejarah politik Amerika, terutama di kota dengan keragaman budaya yang sangat tinggi.
Hasil sementara menunjukkan Mamdani meraih 50,4% suara saat pemungutan suara ditutup. Sementara pesaing utamanya, Andrew Cuomo, hanya mendapatkan 41,3% suara. Ini menunjukkan bahwa Mamdani berhasil menarik dukungan signifikan dari pemilih yang lebih muda. Sekitar 75% suara sudah dihitung saat itu, dengan kandidat Republik, Curtis Sliwa, di posisi terendah dengan 7,5%.
Mamdani adalah kelahiran Uganda yang berusia 34 tahun, dan dengan pemilihannya, ia akan menjadi salah satu wali kota termuda yang pernah ada di New York. Kemenangannya menandakan perubahan signifikan dalam dinamika politik, terutama di Partai Demokrat. Mamdani telah mengemukakan pandangan yang berbeda dan seringkali kontroversial, termasuk platform “pajak orang kaya” yang ditentang oleh banyak elit bisnis.
Meskipun kemenangannya disambut dengan antusiasme, ada banyak kekhawatiran yang muncul. Beberapa skeptis melihat usianya yang muda dan kurangnya pengalaman sebagai faktor yang dapat memengaruhi kepemimpinannya. Ditambah lagi, ada kritik dari pihak tertentu mengenai sikapnya yang dianggap anti-polisi dan tuduhan antisemitisme karena kritiknya terhadap Israel.
Sebelum pemungutan suara, mantan Presiden Donald Trump bahkan mengeluarkan pernyataan menentang Mamdani. Ia memperingatkan pemilih untuk memilih Cuomo agar tidak mengancam pendanaan federal untuk New York. Keberanian Mamdani dalam berpolitik, terlepas dari ancaman ini, menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan kuat di kalangan pemilih, terutama dari generasi yang lebih muda.
Serangkaian jajak pendapat menjelang pemilihan menunjukkan bahwa Mamdani unggul di antara calon-calon lainnya. Meski hanya unggul 4 poin dalam survei AtlasIntel, sebuah jajak pendapat Emerson College sebelumnya menunjukkan keunggulannya hingga 25 poin. Ini menunjukkan semangat perubahan di kalangan pemilih muda yang mungkin merasa terwakili oleh Mamdani.
Keberhasilan Mamdani ini juga dianggap sebagai langkah maju bagi komunitas Muslim dan kelompok minoritas lainnya di Amerika. Dengan prestasinya, ia berpotensi membuka jalan bagi lebih banyak representasi dalam politik. Hal ini diharapkan dapat menginspirasikan generasi muda lainnya untuk terlibat dalam proses politik.
Dalam landscape politik yang terus berubah, Mamdani mewakili suara yang berbeda. Ia adalah simbol harapan bagi banyak orang yang ingin melihat transformasi di New York. Sambil menunggu hasil akhir penghitungan suara, banyak yang melihat dengan penuh harapan pada era baru yang mungkin akan dimulai di bawah kepemimpinan Mamdani.
Dengan segala tantangan dan kontroversi, tampaknya Mamdani telah berhasil menciptakan momentum yang signifikan dalam perjalanan politiknya. Perubahan ini mencerminkan tuntutan untuk perwakilan yang lebih beragam dan responsif. Politisi muda ini memiliki potensi untuk mempengaruhi kebijakan yang akan datang dan mengubah wajah New York selamanya.
Baca selengkapnya di: news.okezone.com