Zohran Mamdani mencetak sejarah baru di New York City. Dalam pemilihan umum November 2025, ia terpilih sebagai Wali Kota ke-111. Mamdani menjadi Wali Kota Muslim pertama di kota tersebut. Ia juga merupakan Wali Kota termuda dan keturunan Asia Selatan pertama. Kemenangan ini mencerminkan perubahan politik, keragaman, dan representasi kaum minoritas yang semakin kuat di pusat kekuasaan global.
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
Zohran Kwame Mamdani lahir pada 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda. Ia menghabiskan masa kecil di Afrika Selatan sebelum pindah ke New York pada usia tujuh tahun. Mamdani menyelesaikan proses naturalisasi dan menjadi warga negara AS pada 2018. Ia dibesarkan di Queens, New York, dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan dan seni. Ayahnya seorang akademisi, sementara ibunya adalah seorang sutradara film.
Profil Pendidikan Zohran Mamdani
Mamdani mengawali pendidikannya di Bank Street School for Children. Sekolah ini dikenal dengan kurikulum yang menekankan keberagaman dan humanisme. Selanjutnya, ia melanjutkan studi di The Bronx High School of Science. Ini adalah salah satu sekolah menengah terbaik di New York. Setelah itu, ia meraih gelar Bachelor of Arts dalam Africana Studies di Bowdoin College, Maine.
Saat kuliah, Mamdani terlibat aktif dalam gerakan advokasi kampus. Ia mendirikan cabang Students for Justice in Palestine (SJP), yang memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Pengalaman di SJP membantu membentuk perspektif politik Mamdani tentang keadilan sosial. Aktivisme itulah yang menjadi dasar bagi prinsip-prinsipnya mengenai anti-penindasan dan solidaritas internasional.
Karier dan Aktivisme
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Mamdani bekerja sebagai konselor perumahan di Queens. Ia membantu warga berpenghasilan rendah menghadapi prejudis penggusuran dan kenaikan sewa. Aktivismenya melibatkan pula advokasi perumahan terjangkau dan perluasan transportasi publik. Di samping itu, ia juga terlibat dalam gerakan solidaritas untuk Palestina.
Mamdani tidak hanya dikenal sebagai aktivis, tetapi juga sebagai musisi. Ia sempat berkarier sebagai rapper dengan nama panggung Young Cardamom. Karya musiknya mencerminkan pandangannya tentang identitas dan pengalaman diaspora. Kedekatannya dengan komunitas akar rumput semakin memperkuat gaya politiknya yang inklusif dan progresif.
Dari Anggota Dewan Hingga Kursi Wali Kota
Mamdani bukan pendatang baru di dunia politik New York. Sebelum menjabat Wali Kota, ia adalah Anggota Majelis Negara Bagian New York dari Distrik ke-36. Dia dikenal berafiliasi dengan Partai Demokrat dan Demokrat Sosialis Amerika. Dalam pemilihan wali kota, Mamdani berhasil memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.
Ia kemudian berkompetisi di pemilihan umum melawan mantan Gubernur Andrew Cuomo dan kandidat dari Partai Republik, Curtis Sliwa. Kemenangannya menunjukkan keberhasilan kampanye berbasis komunitas yang melawan dominasi politik lama yang mengandalkan dana besar.
Visi Politik dan Program Unggulan
Mamdani memiliki visi politik yang berfokus pada keadilan sosial dan perlindungan kelas pekerja. Ia berusaha untuk menciptakan akses yang setara bagi semua warga, tidak hanya bagi mereka yang mampu secara ekonomi. Beberapa program yang diusungnya meliputi:
- Pembekuan biaya sewa bagi warga berpenghasilan rendah.
- Bus gratis untuk meningkatkan akses transportasi publik.
- Penguatan hak pekerja serta serikat buruh.
- Pembangunan perumahan terjangkau.
- Pajak progresif terhadap perusahaan besar.
- Kebijakan keadilan iklim untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Mamdani berkomitmen untuk menciptakan kota yang lebih adil, terjangkau, dan inklusif. Kemenangannya bukan hanya sekadar pengganti, tetapi juga simbol harapan bagi representasi Muslim, imigran, dan keturunan Asia Selatan dalam politik Amerika.
Dengan latar belakang aktivisme dan visi progresif yang jelas, Mamdani memiliki potensi untuk membawa perubahan yang berarti bagi masa depan New York City.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id