Profil Sultan Muhammad V: Dari Pernikahan dengan Miss Moscow hingga Cerai dari Penyanyi AS

Sultan Muhammad V merupakan sosok yang menarik perhatian publik, terutama setelah pernikahan-pernikahannya yang kontroversial. Lahir sebagai Tengku Muhammad Faris Petra pada 6 Oktober 1969, dia adalah putra sulung Sultan Ismail Petra. Sejak mengenyam pendidikan di Inggris, dia telah dipandang sebagai sosok yang modern dan kosmopolitan.

Sejak naik takhta sebagai Sultan Kelantan ke-29 pada tahun 2010, ia dikenal sebagai "raja muda berwajah Barat dengan jiwa Timur". Meski memiliki pemikiran yang modern, dia sering terlibat dalam kisah asmara lintas budaya yang menjadi sorotan media internasional. Pernikahan-pernikahannya, terutama dengan perempuan asing, membuatnya kerap menjadi berita utama.

Kawin Cerai Sultan Muhammad V

Sultan Muhammad V telah menikah empat kali sejak 2004. Pernikahan pertamanya dengan Tengku Zubaidah berlangsung dari 2004 hingga 2008 dan berakhir cerai. Pada tahun 2010, ia menikahi Jana Jakoubková yang kemudian dikenal sebagai Sultanah Nur Diana. Pernikahan ini masih berlangsung dan pada 2022, Jana resmi menerima gelar Sultanah.

Di antara dua pernikahan tersebut, Sultan Muhammad V menikahi Oksana Voevodina, model asal Rusia dan pemenang kontes Miss Moscow 2015, pada 2018. Pernikahan mereka sangat mencuri perhatian, terutama karena terjadi saat ia masih menjabat sebagai Yang di-Pertuan Agong. Hubungan ini berakhir dengan perceraian hanya dalam waktu setahun. Dari pernikahan tersebut, lahir seorang anak, Tengku Ismail Leon Petra, yang tidak diakui oleh istana Kelantan.

Kisah perceraian dengan Oksana Voevodina menarik perhatian karena terdapat banyak elemen sensasional. Proses perceraian terbilang cepat dan memicu banyak spekulasi mengenai alasan di baliknya. Di Malaysia, hal ini menimbulkan beragam reaksi dari publik, mulai dari ketertarikan hingga kritik atas nilai-nilai moral yang mencakup institusi kerajaan.

Pernikahan Terakhir dengan Penyanyi AS

Di November 2025, Sultan Muhammad V kembali menjadi bahan pembicaraan setelah menikah dengan penyanyi asal Amerika Serikat, Brittany Porter alias Brook Lynn. Kedua pasangan ini mengungkapkan bahwa mereka bertemu pada Januari 2024 melalui teman bersama. Mereka mulai menjalin romansa yang ditandai dengan perjalanan mewah.

Namun, Brittany mengatakan bahwa dia tidak mengetahui bahwa ritual yang mereka lakukan di Oman pada April 2024 merupakan pernikahan Islam yang sah. Pernikahan tersebut kini menjadi isu karena Porter menginginkan perceraian formal setelah menyadari status pernikahannya. Menurutnya, proses pernikahan tersebut di luar pemahamannya.

Dalam wawancaranya dengan media, Porter mengklaim bahwa dia tidak mendapatkan penjelasan memadai mengenai praktik Islam. Ia menjelaskan, “Saya baru-baru ini mengetahui bahwa pernikahan yang kami jalani adalah sah menurut hukum Islam.” Meski awalnya terpesona oleh kehidupan glamor yang ditawarkan Sultan, hubungan mereka mulai merenggang.

Brittany mengungkapkan rasa sakit yang dia alami setelah mengalami keguguran, yang menambah ketegangan dalam hubungan mereka. Ia menyatakan bahwa Sultan mulai menjauh dan memutuskan komunikasi. Kejadian tersebut membuatnya merasa terjebak dalam pola perilaku Sultan yang cepat dan kemudian diikuti dengan ketidakhadiran tanpa penjelasan.

Pandangan Media dan Publik Terhadap Sultan Muhammad V

Kisah hidup Sultan Muhammad V menggambarkan perbedaan antara tradisi dan modernitas. Ia adalah seorang raja yang seharusnya simbol stabilitas dan maruah keluarga, namun sering terjebak dalam pernikahan yang gagal. Media internasional menangkap kisah-kisah asmara sang Sultan dengan cara yang sering kali sensasional, sementara publik Malaysia memberikan respons yang beragam.

Bagi banyak orang, pernikahan-pernikahan Sultan menjadi bahan diskusi mengenai nilai-nilai moral dan etika dalam institusi kerajaan. Skandal tersebut bukan hanya menjadikan Sultan Muhammad V sebagai sosok yang kontroversial, tetapi juga menciptakan pertanyaan mendalam mengenai bagaimana raja seharusnya bersikap dalam menghadapi tuntutan tradisi dan modernitas.

Baca selengkapnya di: international.sindonews.com

Berita Terkait

Back to top button