Indonesia Kolaborasi dengan The Royal Foundation: Strategi Atasi Krisis Iklim di Rio 2025

Indonesia semakin memperkuat komitmennya dalam menghadapi krisis iklim melalui kolaborasi internasional. Dalam sebuah langkah bersejarah, Indonesia dan Inggris menandatangani Letter of Intent (LoI) di Rio de Janeiro, Brasil, bekerja sama untuk perlindungan lingkungan dan pemberantasan kejahatan lingkungan lintas negara. Kesepakatan ini menandai tonggak penting dalam upaya mendukung keberlanjutan ekosistem dan keanekaragaman hayati.

LoI ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan, Hanif Faisol Nurofiq, dan Amanda Berry CBE, selaku CEO The Royal Foundation. Melalui kolaborasi ini, kedua negara bertekad meningkatkan kesadaran publik dan memperkuat kemitraan antara sektor publik dan swasta. Upaya ini juga bertujuan untuk mengembangkan kapasitas lembaga lingkungan di Indonesia.

“Dukungan dari The Royal Foundation akan memperkuat kemampuan kami dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia dan menanggulangi kejahatan lingkungan,” ujar Hanif. Ia percaya, bersama, mereka dapat membangun sistem pengelolaan lebih baik bagi ekosistem yang terancam.

Kedua pihak sepakat untuk fokus pada beberapa aspek penting, antara lain:

  1. Edukasi Publik: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
  2. Kemitraan Publik-Swasta: Menggalang kerja sama untuk investasi di bidang keberlanjutan.
  3. Penguatan Kapasitas Kelembagaan: Meningkatkan kemampuan institusi pemerintah dalam pengelolaan lingkungan.

Amanda Berry juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk menghadapi krisis lingkungan global. "Perlindungan alam menuntut tindakan global yang bersatu," jelasnya. Ia mengungkapkan keyakinan bahwa melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta, maka pengelolaan lingkungan dapat lebih efektif.

Sebelum penandatanganan, Hanif bersama Hashim S. Djojohadikusumo, yang mewakili Presiden Prabowo Subianto, melakukan audiensi dengan Pangeran William. Dalam pertemuan tersebut, Hanif menyampaikan penghargaan Presiden Prabowo atas dedikasi Inggris dalam pelestarian lingkungan. Pangeran William pun menghargai komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan lingkungan.

Pangeran William juga menyatakan, kehadiran delegasi Indonesia di Rio Summit 2025 menunjukkan bahwa isu lingkungan menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional untuk melindungi keanekaragaman hayati. “Langkah ini menunjukkan peran penting Indonesia dalam menggerakkan kerja sama global untuk menghadapi krisis lingkungan,” tuturnya.

Deklarasi Rio 2025 menegaskan bahwa perlindungan lingkungan merupakan tanggung jawab kolektif umat manusia. Kerja sama antara Indonesia dan Inggris ini bukan semata-mata sebuah dokumen, melainkan komitmen moral untuk mewariskan bumi yang lebih lestari bagi generasi mendatang.

Melalui kerja sama ini, Indonesia menunjukkan kepemimpinannya dalam menggerakkan aksi global terhadap krisis iklim. Kepedulian Indonesia akan pelestarian lingkungan membuka peluang untuk keterlibatan sektor swasta dan lembaga keuangan dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini penting untuk memperkuat penegakan hukum lingkungan di semua tingkatan.

Kemitraan ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia internasional. Upaya bersama dalam perlindungan lingkungan layak mendapatkan perhatian global. Dengan tindakan konkret dari kedua negara, harapan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik menjadi semakin nyata.

Pengembangan kolaborasi yang efektif akan menjadi landasan bagi pembuatan kebijakan lingkungan yang lebih inklusif. Indonesia, sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati yang luas, memiliki kapasitas untuk memimpin dalam inisiatif global. Dengan langkah proaktif ini, Indonesia dan Inggris berkomitmen menghadapi tantangan lingkungan dengan lebih berani dan terorganisir.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button