Topan Fung Wong Hantam Filipina: Dua Tewas dan Kerusakan Meluas, Apa yang Terjadi Sebelumnya?

Topan Fung-wong melanda Filipina pada hari Senin (10/11), mengakibatkan dua orang dilaporkan tewas. Dengan kekuatan angin mencapai 185 kilometer per jam, badai ini menyebabkan kerusakan signifikan di banyak daerah, termasuk banjir dan longsor.

Sekitar 1,4 juta orang terpaksa mengungsi. Banyak dari mereka pergi ke tempat penampungan darurat atau ke rumah kerabat. Saat ini, lebih dari 318.000 orang masih berada di pusat evakuasi. Angin kencang dan curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di 132 desa di kawasan utara, sehingga beberapa warga terjebak di atap rumah mereka.

Topan Fung-wong mendarat di Provinsi Aurora pada Minggu malam, setelah sebelumnya mengakibatkan kerusakan parah akibat Topan Kalmaegi. Kalmaegi telah menewaskan 224 orang di provinsi-provinsi tengah, sepuluh hari sebelum Fung-wong melanda, dan mengakibatkan lima kematian ketika melanda Vietnam.

Menurut laporan, korban pertama yang dilaporkan tewas adalah seorang warga dari provinsi Catanduanes. Warga tersebut tewas akibat banjir bandang yang menerjang daerah tersebut. Korban kedua adalah penduduk Kota Catbalogan, Provinsi Samar Timur, yang kehilangan nyawa saat rumahnya runtuh menimpanya.

Pengungsi kini menghadapi tantangan tersendiri. Mereka harus beradaptasi dengan kondisi darurat dan kekurangan kebutuhan pokok. Selain itu, jalan-jalan yang tertutup tanah longsor akan dibersihkan seiring dengan membaiknya cuaca. Otoritas setempat berusaha untuk memberikan bantuan dan memulihkan kembali area yang terkena dampak.

Sumber dari Kantor Pertahanan Sipil, Bernardo Rafaelito Alejandro IV, melaporkan bahwa sekitar 1.000 rumah mengalami kerusakan. Situasi ini menunjukkan betapa rentannya Filipina terhadap bencana alam, terutama saat musim badai dan topan. Itulah sebabnya banyak warga yang menyimpan harapan bahwa pemerintah akan segera memberikan solusi dan dukungan.

Cuaca yang tidak menentu dan ancaman bencana serupa membuat banyak penduduk Filipina selalu siap sedia. Sebelumnya, negara ini sudah melakukan berbagai persiapan menghadapi badai. Evakuasi penduduk telah dilakukan jauh sebelum badai mendekat.

Sampai saat ini, Fung-wong diperkirakan akan bergerak ke arah barat laut menuju Taiwan. Badai ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut saat bergerak menuju wilayah tersebut. Untuk memastikan keselamatan, pihak berwenang di Taiwan juga bersiaga dan telah mengeluarkan peringatan.

Kepedulian terhadap keselamatan masyarakat semakin meningkat. Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait bersinergi untuk memberikan informasi dan bantuan. Selain itu, mereka terus memantau pergerakan badai untuk mengambil langkah-langkah preventif.

Situasi ini mengingatkan pada perlunya kesadaran akan perubahan iklim. Bencana alam seperti ini menjadi pengingat bahwa dampak dari perubahan iklim makin besar. Pemda dan masyarakat harus bersatu untuk merencanakan mitigasi terhadap potensi risiko di masa mendatang. Dengan adanya edukasi dan persiapan yang matang, diharapkan bencana yang sama dapat diminimalisir.

Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button