Taiwan menghadapi ancaman serius dari Topan Fungwong yang diperkirakan akan mendarat pada Rabu (12/11/2025). Otoritas setempat mengeluarkan peringatan dini dan mulai mengevakuasi lebih dari 3.000 warga yang tinggal di jalur topan ini. Evakuasi dilakukan guna memastikan keselamatan masyarakat.
Meskipun kekuatan topan ini telah melemah dibandingkan saat menyerang Filipina, Fungwong tetap berpotensi membawa hujan lebat. Hujan ini dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah pegunungan timur Taiwan. Namun, sejauh ini, Fungwong mengakibatkan enam orang di Filipina kehilangan nyawa. Ini adalah berita duka yang menyiratkan betapa berbahayanya topan ini meskipun tidak semematikan Topan Kalmaegi yang sebelumnya menewaskan sekitar 220 orang.
Topan Fungwong diperkirakan akan menghantam pesisir barat daya Taiwan, khususnya di sekitar Kota Kaohsiung. Setelah itu, topan ini diprediksi akan melintasi bagian selatan Taiwan dan melanjutkan perjalanan ke Samudera Pasifik melalui daerah-daerah yang kurang padat penduduknya seperti Taitung dan Hualien. Otoritas setempat berencana untuk memantau dan mengantisipasi segala potensi dampak dari topan ini.
Presiden Taiwan, Lai Ching Te, meminta warga untuk tidak mendaki gunung atau mengunjungi pantai. Larangan ini bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu bagi masyarakat di tengah ancaman topan. Pendidikan dan kegiatan perkantoran di daerah yang berpotensi terpengaruh telah dihentikan sebagai langkah pencegahan.
Guna mengurangi dampak, pemerintah juga mempersiapkan pusat evakuasi di beberapa kota. Sebanyak 3.337 orang di Kota Guangfu dan kota-kota sekitarnya telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Ini adalah bagian dari rencana mitigasi untuk memastikan keselamatan warga rawan bencana.
Sebelum kehadiran Fungwong, Taiwan telah mengalami serangan topan pada bulan September yang lalu. Saat itu, 18 orang dilaporkan tewas di Hualien, yang merupakan lokasi yang kini kembali terancam. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut memang rentan terhadap bencana alam.
Dengan munculnya topan ini, banyak warga yang merasa cemas. Mereka khawatir akan dampak yang bisa ditimbulkan oleh hujan lebat dan angin kencang. Otoritas meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi tentang keselamatan.
Data menunjukkan bahwa Taiwan memiliki infrastruktur yang cukup baik untuk menangani bencana. Namun, intensitas topan yang kadang sulit diprediksi menjadi tantangan tersendiri. Warga didorong untuk selalu siap siaga dan memiliki rencana evakuasi di situasi darurat.
Selly, seorang warga Kota Hualien, menyatakan bahwa mereka telah bersiap-siap sejak seminggu lalu. “Kami mengikuti perkembangan cuaca dan sudah menyiapkan perlengkapan penting,” ujarnya. Hal ini menggambarkan kesadaran tinggi masyarakat akan risiko bencana di wilayah mereka.
Tindakan proaktif sangat penting dalam menghadapi topan. Warga diminta untuk bersiap dengan persediaan makanan dan air yang cukup. Namun, mereka juga diminta untuk tetap tenang dan mendengarkan informasi terbaru dari pihak berwenang.
Saat ini, kita semua berharap agar dampak dari Topan Fungwong tidak serusak yang dibayangkan. Keberanian dan kesigapan pemerintah serta warga Taiwan adalah kunci untuk bertahan di tengah bencana ini. Bersama, mereka bisa menghadapi tantangan yang ada.
Baca selengkapnya di: www.inews.id




