Senat AS Sepakat Akhiri Shutdown: Apa Dampaknya bagi Ekonomi dan Warga?

Senat Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah negara tersebut. Kesepakatan ini muncul setelah minggu-minggu kebuntuan yang menyebabkan jutaan warga kehilangan manfaat pangan. Sementara itu, ratusan ribu pegawai federal tidak menerima gaji selama periode tersebut.

Dengan perolehan suara 60 banding 40, kesepakatan ini didukung oleh hampir seluruh senator Partai Republik serta delapan senator Demokrat. Mereka tidak berhasil mengaitkan pendanaan pemerintah dengan subsidi kesehatan yang akan berakhir di akhir tahun. Meskipun langkah ini berhasil menghentikan penutupan pemerintah, tidak ada jaminan bahwa perpanjangan subsidi kesehatan bagi 24 juta warga AS akan disetujui.

Restorasi Anggaran Federal

Perjanjian ini mengembalikan anggaran lembaga federal yang kedaluwarsa pada 1 Oktober, serta menghentikan rencana Presiden Donald Trump untuk mengurangi jumlah pegawai federal. Dengan demikian, pemutusan hubungan kerja tidak akan terjadi hingga 30 Januari. Jika disetujui, pendanaan pemerintah akan diperpanjang hingga 30 Januari dan memperbesar utang nasional yang kini mencapai $38 triliun.

Dampak pada Partai Demokrat

Kesepakatan ini juga memicu rasa kecewa di kalangan Partai Demokrat. Hanya seminggu setelah kemenangan dalam sejumlah pemilihan penting, banyak tokoh Demokrat merasa kesepakatan tersebut tidak memberikan kepastian. Mereka mengkhawatirkan bahwa tidak ada jaminan dari Senat atau DPR yang dikuasai Partai Republik akan menyetujui perpanjangan subsidi kesehatan.

“Penutupan pemerintah tampak seperti peluang untuk membawa kebijakan ke arah yang lebih baik. Namun, itu tidak berhasil,” kata Senator Dick Durbin, tokoh Demokrat dari Illinois. Ini menunjukkan ketidakpuasan di antara anggota partai yang mengharapkan hasil yang lebih positif.

Reaksi Publik dan Pasar

Sebuah survei terbaru oleh Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa 50% warga AS menyalahkan Partai Republik atas penutupan tersebut. Sementara 43% menyalahkan Partai Demokrat. Berita tentang kesepakatan ini membuat pasar saham AS menguat, mencerminkan optimisme terhadap langkah yang diambil pemerintah.

Tantangan di Depan

Namun, ada tantangan besar bagi kesepakatan ini. Beberapa anggota Demokrat mempertanyakan mengapa mereka harus menyetujui kesepakatan pengeluaran setelah politik yang terjadi. Tidak ada perlindungan spesifik dalam kesepakatan tersebut yang mencegah kembali pada pemangkasan anggaran yang lebih lanjut oleh Trump.

Akan tetapi, kesepakatan ini memastikan pendanaan program bantuan pangan, yaitu SNAP, hingga 30 September tahun depan. Ini menghindarkan potensi gangguan layanan di masa depan jika terjadi penutupan pemerintah lagi.

Gangguan Sistem Penerbangan

Sistem penerbangan AS juga mengalami gangguan parah selama penutupan ini. Banyak pengatur lalu lintas udara tidak hadir karena tidak bekerja dengan gaji, memicu pembatalan penerbangan yang luas. Ini menambah kesulitan bagi masyarakat yang tergantung pada transportasi udara, yang kini menghadapi masalah serius akibat kurangnya staf.

Langkah Selanjutnya

RUU yang berhasil disepakati kini akan dikirimkan ke DPR AS, di mana Ketua Mike Johnson berencana untuk segera mengesahkannya. Trump menyebut kesepakatan ini sebagai hal yang “sangat baik”. Namun, tantangan ke depan masih besar. Kebijakan publik dan keuangan AS akan terus dipantau dengan ketat seiring dengan berlangsungnya negosiasi dan keputusan yang akan datang.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version