2025: 7 Negara Pemilik Kapal Induk Terbanyak yang Mengubah Peta Kekuatan Maritim Dunia

Kapal induk memainkan peran krusial dalam kekuatan maritim modern. Pada tahun 2025, tujuh negara diperkirakan akan mengoperasikan jumlah terbesar kapal induk. Ini mencerminkan tren peningkatan kemampuan angkatan laut global dalam menyokong keamanan dan proyeksi kekuatan.

Amerika Serikat berada di urutan teratas dengan sebelas kapal induk. Angkatan Laut AS memiliki armada kapal induk yang paling canggih di dunia, termasuk kapal kelas Nimitz dan Gerald R. Ford. Setiap kapal berbobot lebih dari 100.000 ton dan dapat mengangkut sekitar 75 pesawat. Selain itu, AS juga mengoperasikan sembilan kapal serbu amfibi. Dengan total 20 kapal induk, kemampuan respons cepat AS sangat mengesankan. Kapal induk ini menjadi tulang punggung kekuatan angkatan laut AS di seluruh dunia.

Di posisi kedua, China mengoperasikan tiga kapal induk. Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) telah mengembangkan kapal induk secara signifikan. Kapal induk pertamanya, Liaoning, adalah upgrade dari kapal Soviet, sedangkan Shandong dan Fujian dibangun di dalam negeri. Fujian dilengkapi dengan sistem ketapel elektromagnetik yang canggih, bersaing dengan teknologi kapal induk Barat. Ini menandakan ambisi China untuk mendominasi angkatan laut di kawasan Indo-Pasifik.

Prancis mengoperasikan satu kapal induk, Charles de Gaulle. Ini adalah satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir di Eropa. Kapal ini memiliki bobot sekitar 42.000 ton dan mampu membawa sekitar 30 pesawat, termasuk Rafale M dan E-2C Hawkeye. Saat ini, Prancis sedang mengembangkan kapal induk generasi berikutnya, Porte-Avions Nouvelle Génération (PANG), yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2030-an.

Jepang dan India masing-masing mengoperasikan dua kapal induk. Jepang telah mengonversi kapal-kapal perusak helikopter kelas Izumo untuk mengoperasikan pesawat tempur F-35B. Ini memperkuat pencegahan Jepang di tengah ketegangan regional. Di sisi lain, India memiliki INS Vikramaditya dan INS Vikrant. Vikrant adalah kapal induk domestik pertama yang dibuat di negara itu. Kedua kapal ini mampu mengangkut sejumlah pesawat tempur dan helikopter.

Inggris juga memiliki dua kapal induk kelas Queen Elizabeth. HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales masing-masing dapat membawa 40 hingga 60 pesawat, termasuk F-35B. Kapal-kapal ini menegaskan kembali kemampuan Inggris dalam proyeksi kekuatan maritim.

Italia melengkapi daftar dengan dua kapal induk, Cavour dan Giuseppe Garibaldi. Kedua kapal ini dirancang untuk operasi multiperan dan dapat mengoperasikan jet STOVL. Keberadaan kapal induk ini mendukung tujuan operasi angkatan laut NATO dan menunjukkan kemajuan teknologi Eropa.

Kapal induk akan tetap menjadi simbol kekuatan angkatan laut. Dengan semakin banyak negara berinvestasi dalam armada kapal induk, persaingan di lautan diperkirakan akan semakin meningkat. Sistem pertahanan dan strategi militer negara-negara ini terus berkembang, menciptakan dinamika baru dalam geopolitik global.

Baca selengkapnya di: international.sindonews.com
Exit mobile version