
Rumah Sakit MY Hospital di India baru-baru ini menghadapi tuduhan serius setelah dua bayi yang dirawat di ICU meninggal dunia. Keluarga bayi mengklaim bahwa kematian ini disebabkan oleh gigitan tikus yang berkeliaran di rumah sakit. Namun, pihak rumah sakit dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa kedua bayi tersebut sudah memiliki penyakit bawaan yang serius.
Salah satu bayi yang meninggal adalah seorang bayi perempuan baru lahir. Berita kematiannya membuat heboh setelah teridentifikasi adanya luka-luka gigitan tikus di jari dan telapak tangannya. Keluarga bayi tersebut merasa diperdaya ketika rumah sakit awalnya memberikan informasi bahwa anaknya meninggal karena masalah kesehatan umum. Situasi ini memicu beberapa pertanyaan mengenai keamanan dan kebersihan fasilitas kesehatan di rumah sakit tersebut.
Menurut Ashok Yadav, Pengawas MY Hospital, kedua bayi tersebut mengalami anemia bawaan. Mereka juga dirujuk dari luar dengan kondisi kesehatan yang sudah sangat lemah. Yadav mencatat bahwa berat salah satu bayi hanya 1 kg, sedangkan yang lainnya 1,6 kg. Kadar hemoglobin mereka juga disebutkan sebagai sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa kematian bayi tersebut tidak disebabkan oleh gigitan tikus, melainkan karena komplikasi terkait kesehatan bawaan yang serius.
Pengawas lainnya, Dr. Jitendra Verma, menjelaskan bahwa salah satu bayi bahkan memiliki kelainan di tangan dan telah menjalani operasi tujuh hari sebelum kejadian. Setelah operasi, kondisinya tidak membaik dalam periode tiga sampai empat hari. Verma menekankan bahwa gigitan tikus di jari bayi tersebut bukanlah penyebab kematian.
Pernyataan ini sangat penting, karena menyoroti aspek kompleks dari kematian bayi ini. Rentang usia bayi yang begitu muda, dengan riwayat kesehatan yang buruk, seringkali membuat diagnosis dan penanganan menjadi sangat rumit. Riset yang dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam perawatan kesehatan mengindikasikan bahwa bayi prematur dan dengan berat badan rendah sangat rentan mengalami berbagai komplikasi kesehatan.
Sebagai tambahan, pihak rumah sakit telah berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan kebersihan di area rumah sakit guna mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan.
Kejadian tersebut juga menyoroti perlunya evaluasi berkala terkait kebersihan dan keselamatan di rumah sakit. Pasien dan keluarga tentu berharap bahwa rumah sakit mampu memberikan lingkungan yang aman dari berbagai kemungkinan risiko, termasuk gigitan hewan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan, angka kematian bayi baru lahir di rumah sakit tetap perlu diperhatikan secara serius. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pihak pengelola rumah sakit, tenaga medis, serta pemerintah untuk memastikan standar keselamatan yang lebih baik.
Dalam kasus ini, penting bagi masyarakat dan keluarga pasien untuk terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, serta meminta klarifikasi tentang kondisi kesehatan pasiennya. Pengawasan dan kesadaran memberikan dampak besar terhadap pengelolaan isu kesehatan yang sedang terjadi.
Informasi selanjutnya akan terus diperbaharui seiring dengan perkembangan dari pihak rumah sakit dan keluarga bayi yang terlibat. Fokus utama tetap pada perlindungan kesehatan serta keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama dalam pelayanan kesehatan.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id




