Fandom Travel Jadi Sorotan TOURISE 2025: Konten Hiburan yang Tarik Minat Wisatawan Baru

Dari Paris hingga Middle Earth, fenomena fandom travel semakin mengemuka. Pada ajang TOURISE 2025, talkshow bertajuk “Fiction to Fandom: How Shows Drive Niche Travels” menyoroti bagaimana konten hiburan, seperti film dan serial, berfungsi sebagai magnet untuk wisatawan. Berdasarkan data, penggemar rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk merasakan pengalaman emosional yang terinspirasi dari tontonan favorit mereka.

Film dan musik memainkan peran penting dalam menciptakan ikatan emosional. Dalam diskusi, para ahli menyatakan bahwa lokasi syuting bisa menjadi destinasi wisata yang ditargetkan penggemar. Serial "Emily in Paris" contohnya, berhasil memperkenalkan Paris kepada banyak orang. Diego Bunuel, dari France Televisions Studio, menyebutkan pengaruhnya sangat besar, bahkan mempengaruhi kebijakan pemerintah Prancis. Ini menunjukkan kekuatan hiburan dalam menarik perhatian wisatawan.

Keberadaan tempat-tempat ikonik dalam film dan serial tak hanya menciptakan daya tarik sesaat. Faktor emosional yang digugah saat menyaksikan cerita karakter di layar mampu mendorong wisatawan untuk berkunjung. Fenomena ini bukan hal baru. Di era 1980-an, serial "Dallas" membuat South Fork Ranch menjadi lokasi populer, sedangkan "Game of Thrones" berhasil mengubah lokasi yang sebelumnya tak dikenal menjadi destinasi wisata.

Musik sebagai Penggerak Wisata

Di sisi lain, musik cenderung membuat pelancong menetap lebih lama. Menurut Christopher Kenna, CEO Media Stream AI, pengalaman berkaitan dengan musik lebih dalam daripada sekadar sesi foto. Festival seperti Glastonbury atau pusat musik di Nashville menarik orang untuk tinggal dan merasakan pengalaman yang lebih berarti. Ini berbeda dengan pariwisata berbasis film yang terkadang hanya berlanjut pada momen selfie.

Arab Saudi juga mulai menunjukkan potensi besar di bidang ini. Paul Pacifico, CEO Komisi Musik di Kementerian Kebudayaan Arab Saudi, menyebutkan bagaimana mereka memperkenalkan musik lokal melalui orkestra dan pertunjukan. Dengan langkah ini, Saudi tidak hanya sekadar berpromosi, tetapi juga membangun kebanggaan dalam negeri.

Arab Saudi sebagai “Narrative State” Baru

Talkshow ini mengangkat pandangan menarik mengenai Arab Saudi yang sedang dalam proses menjadi “narrative state.” Negara ini berusaha membangun dan menyebarkan kisah-kisahnya melalui film dan musik. Dengan jaringan studio yang sedang berkembang dan lanskap yang dramatis, Saudi memiliki potensi menciptakan serial yang bisa menarik perhatian dunia.

Ini adalah waktu yang tepat bagi Arab Saudi untuk mengembangkan ceritanya sendiri. Pertanyaannya bukan lagi kapan, tetapi kisah besar apa yang akan lahir dan menarik gelombang wisatawan global. Sebuah saat ketika cerita dapat menjembatani antara penggemar dan pengalaman di dunia nyata.

Pengalaman Emosional dalam Wisata

Inti dari pembicaraan yang berlangsung di TOURISE 2025 sangat jelas. Orang pergi untuk konten, tetapi tinggal karena pengalaman emosional. Bunuel menegaskan bahwa serial atau film bisa membuka pintu untuk menjelajahi tempat-tempat baru. Namun, keramahan, budaya, dan keunikan lokal adalah alasan yang membuat pengunjung ingin kembali.

Fandom travel menciptakan sinergi unik antara berbagai elemen industri pariwisata dan hiburan. Setiap tempat memiliki cerita yang bisa dibagi. Oleh karena itu, menciptakan pengalaman yang lebih kaya bagi pengunjung adalah langkah tepat bagi semua pihak. Dari kekuatan narasi, hiburan, dan pengalaman nyata, fandom travel siap menjadi sorotan di masa depan pariwisata global.

Baca selengkapnya di: www.suara.com
Exit mobile version