Sebuah jam saku emas yang bersejarah telah terjual dengan harga mencapai £1,78 juta atau setara dengan Rp38,9 miliar. Jam tangan ini merupakan milik Isidor Straus, salah satu penumpang terkaya yang ikut dalam perjalanan mengerikan Titanic pada tahun 1912. Keterkaitan jam saku ini dengan tragedi terkenal membuatnya menjadi barang kolektor yang sangat diidamkan.
Isidor Straus, seorang pengusaha sukses dan salah satu pemilik toko serba ada Macy’s di New York, terjebak dalam bencana saat Titanic tenggelam. Bencana ini menewaskan lebih dari 1.500 orang, termasuk Isidor dan istrinya, Ida. Dalam tragedi itu, dikabarkan bahwa Ida menolak untuk meninggalkan suaminya dan memilih untuk tetap bersamanya di atas kapal yang sedang tenggelam.
Jam saku ini ditemukan di jenazah Isidor di Samudra Atlantik beberapa hari setelah tenggelamnya kapal. Jam saku ini merupakan karya dari Jules Jurgensen dan terbuat dari emas 18 karat, menambah nilai historis dan materialnya. Lelang yang berlangsung di Henry Aldridge and Son Auctioneers pada tanggal 22 November 2025 menarik perhatian banyak kolektor dan penggemar sejarah.
Memorabilia Titanic yang Lain
Lelang ini tidak hanya didominasi oleh jam saku milik Isidor. Beberapa barang menarik lainnya juga dilelang, termasuk sepucuk surat dari Ida yang ditulis di atas kertas resmi Titanic dan terjual seharga £100.000 (Rp2,19 miliar). Sebuah daftar penumpang Titanic pun mendapatkan harga £104.000 (Rp2,27 miliar). Secara keseluruhan, memorabilia terkait Titanic dalam lelang ini mencapai total £3 juta (Rp65,5 miliar).
Jam Saku dengan Cerita Mendalam
Selain nilai moneter, jam saku ini menyimpan makna yang dalam. Disebutkan bahwa jam tersebut berhenti pada pukul 02.20, waktu yang sama ketika Titanic tenggelam. Jam ini dipersembahkan sebagai hadiah ulang tahun ke-43 dari Ida kepada Isidor. Inisial Straus diukir dengan indah di permukaan jam, menambah sentuhan personal pada barang sejarah ini.
Setelah tragedi, jam ini diwariskan dalam keluarga Straus dan baru-baru ini diperbaiki oleh Kenneth Hollister Straus, cicit Isidor. Juru lelang Andrew Aldridge menyebutkan bahwa harga rekor yang dicapai dalam lelang ini mencerminkan minat yang tinggi terhadap kisah-kisah terkait Titanic. Setiap penumpang dan awak kapal memiliki cerita mereka sendiri yang terjalin dalam sejarah.
Kisah Cinta yang Abadi
Kisah cinta antara Isidor dan Ida Straus menjadi sorotan dalam setiap diskusi tentang tragedi Titanic. Di tengah kekacauan, komitmen mereka satu sama lain membuat kisah ini tak terlupakan. Ida Straus dikenal karena keberaniannya yang menolak untuk meninggalkan suaminya, menunjukkan cinta sejati untuk selama-lamanya.
Jam saku ini bukan hanya sekadar barang berharga, tetapi juga simbol dari cinta yang tahan uji waktu. Aldridge menambahkan bahwa rekor harga ini adalah bentuk penghormatan kepada keluarga Straus dan kisah cinta abadi mereka. Sungguh luar biasa bagaimana satu barang bisa menghidupkan kembali ingatan dan emosi dari peristiwa yang telah berlalu lebih dari satu abad.
Lelang ini adalah pengingat bahwa meski waktu berlalu, cerita-cerita masa lalu tetap hidup melalui barang-barang yang dihasilkan. Jam saku emas ini tidak hanya memiliki nilai finansial tetapi juga warisan yang kaya akan cerita dan emosi. Ini menjadi penanda bagaimana sejarah dan cinta berjalin, mengingatkan kita akan peristiwa yang membentuk dunia modern saat ini.
Baca selengkapnya di: news.okezone.com