Kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Distrik Tai Po, Hong Kong, pada Rabu, 26 November 2025, menciptakan kepanikan dan tragedi. Kebakaran ini memengaruhi tujuh dari delapan gedung berlantai 31 di kompleks tersebut. Hingga Kamis pagi, api belum sepenuhnya padam dan kondisi masih berbahaya.
Fakta pertama, kebakaran ini menyebabkan kematian sedikitnya 44 orang dan 279 penghuni lainnya masih hilang. Banyak yang diduga terjebak di dalam gedung yang terbakar. Komplek apartemen ini menampung hampir 4.600 penghuni, sebagian besar adalah warga lanjut usia. Tim penyelamat bekerja keras mencari korban yang terperangkap di lantai-lantai tinggi.
Fakta kedua, tujuh gedung di kompleks tersebut habis terbakar dengan api yang menjalar cepat. Ini terjadi karena angin kencang dan jarak antarbangunan yang sangat dekat. Api masih menyala di beberapa area, menyulitkan tim penyelamat dalam menjalankan tugas mereka.
Fakta ketiga, penyelidikan awal menunjukkan bahwa kebakaran diduga bermula dari scaffolding bambu. Scaffolding ini digunakan untuk renovasi eksterior salah satu gedung. Material tersebut mudah terbakar, dan ditemukan busa-busa mudah terbakar di lapisan luar bangunan. Api kemudian menyebar ke bagian dalam dan gedung-gedung lainnya yang berdempetan.
Fakta keempat, proses evakuasi berlangsung dengan dramatis. Lebih dari 700 warga berhasil diselamatkan dan dialihkan ke tempat penampungan darurat. Namun, lebih banyak lagi yang masih belum berhasil ditemukan. Upaya pemadaman melibatkan 200 armada pemadam kebakaran dan lebih dari 700 personil, serta 100 ambulans. Sayangnya, satu anggota pemadam kebakaran berusia 37 tahun juga menjadi korban dalam insiden ini.
Fakta kelima, dalam situasi yang masih penuh ketidakpastian ini, polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam kebakaran. Mereka akan didakwa dengan pembunuhan, meskipun rincian lebih lanjut tentang peran mereka belum diungkap. Penangkapan ini menunjukkan adanya dugaan kelalaian atau tindakan kriminal yang mungkin menjadi penyebab kebakaran.
Tragedi di Wang Fuk Court menyerukan perhatian ekstra terhadap standar keselamatan di gedung-gedung tinggi di Hong Kong. Hal ini terutama terkait dengan penggunaan material untuk renovasi, kepatuhan terhadap regulasi keselamatan kebakaran, serta struktur scaffolding yang umum digunakan di kota tersebut.
Situasi ini menjadi sorotan publik dan pemerintah. Otoritas kini mengutamakan penanganan bencana dan mempertimbangkan penundaan pemilu legislatif yang dijadwalkan berlangsung pada 7 Desember mendatang. Upaya pemulihan dan penyelidikan lebih lanjut diharapkan segera memberikan kejelasan terkait kejadian tragis ini. Masyarakat menantikan langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan di masa mendatang.
Baca selengkapnya di: www.inews.id