Kebahagiaan adalah konsep yang sulit untuk diukur, namun setiap tahun, World Happiness Report memberikan panduan yang jelas dengan menganalisis kesejahteraan negara-negara di seluruh dunia. Laporan ini mempertimbangkan beberapa faktor, seperti dukungan sosial, stabilitas ekonomi, harapan hidup, kebebasan individu, tingkat korupsi, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Meskipun hasilnya kadang mengejutkan, ada beberapa negara yang selalu muncul di peringkat terbawah.
Setiap tahun, negara-negara dengan peringkat paling bawah umumnya menghadapi tantangan berat. Tantangan ini termasuk konflik berkepanjangan, krisis ekonomi, dan keterbatasan akses terhadap layanan dasar. Beberapa negara bahkan mengalami kerawanan pangan dan minimnya akses ini menurunkan kualitas hidup masyarakat mereka. Dalam daftar terbaru, penilaian menunjukkan negara-negara yang paling tidak bahagia.
1. Afghanistan
Afghanistan menempati posisi paling tidak bahagia. Ketidakstabilan politik, pembatasan kebebasan, dan pengangguran tinggi adalah sebagian dari realitas yang dihadapi. Hal ini membuat banyak wilayah kesulitan mendapatkan makanan dan akses layanan kesehatan yang layak.
2. Sierra Leone
Sierra Leone berjuang melawan kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Meskipun telah ada kemajuan setelah perang saudara berakhir, sistem kesehatan yang lemah dan kurangnya akses terhadap air bersih membuat masyarakat masih berada dalam kondisi sulit.
3. Lebanon
Lebanon mengalami salah satu krisis ekonomi terparah. Konsekuensinya, inflasi tinggi dan kelangkaan barang-barang pokok membuat kualitas hidup masyarakat menurun drastis. Kepercayaan publik pun merosot, dan layanan dasar menjadi tidak dapat diandalkan.
4. Malawi
Sebagai salah satu negara termiskin, Malawi memiliki mayoritas penduduk yang bergantung pada sektor pertanian. Guncangan iklim dan kekeringan membuat suplai pangan semakin sulit. Keterbatasan dalam akses pendidikan dan layanan kesehatan menyebabkan kepuasan hidup tetap rendah.
5. Zimbabwe
Zimbabwe menghadapi inflasi tinggi dan ketidakstabilan mata uang. Banyak penduduk kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari, yang semakin diperparah oleh ketegangan politik dan rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah.
6. Botswana
Meski lebih stabil dibandingkan negara-negara lainnya, Botswana tetap berada di peringkat rendah. Ketimpangan ekonomi dan tingkat pengangguran terutama di kalangan pemuda menambah tantangan kesejahteraan masyarakat.
7. Republik Demokratik Kongo
Negara ini terjebak dalam konflik berkepanjangan dan ketidakstabilan politik. Banyak daerah di Republik Demokratik Kongo kekurangan infrastruktur dasar yang esensial, sehingga menghambat kesejahteraan penduduk.
8. Yaman
Yaman mengalami salah satu krisis kemanusiaan paling parah di dunia. Kelaparan dan wabah penyakit menjadi ancaman besar, dengan infrastruktur vital yang tidak berfungsi. Akses layanan kesehatan masih sangat terbatas.
9. Comoros
Comoros menghadapi isolasi geografis dan ketidakstabilan politik. Tingginya tingkat pengangguran dan layanan kesehatan yang tidak merata juga menjadi faktor yang menekan kesejahteraan masyarakat.
10. Lesotho
Lesotho melengkapi daftar negara paling tidak bahagia dengan kemiskinan yang menetap dan lapangan kerja yang terbatas. Penyakit HIV/AIDS yang meluas berdampak besar terhadap kesejahteraan sosial masyarakatnya.
Daftar ini menunjukkan bahwa kebahagiaan suatu negara sangat berkaitan dengan stabilitas dan kualitas hidup warganya. Ketika konflik dan kemiskinan masih menjadi nyata, jalan menuju kebahagiaan akan tetap sulit.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Meskipun Indonesia tidak berada dalam kategori ini, tantangan serius masih ada. Masalah seperti ketimpangan ekonomi dan korupsi juga menjadi perhatian yang tidak bisa diabaikan. Upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat masih menjadi fokus utama bagi pemerintah.
