Penggunaan gas air mata sering kali menjadi opsi bagi aparat dalam upaya membubarkan kerumunan, baik saat aksi demonstrasi atau kericuhan. Namun, banyak orang bertanya-tanya tentang dampak kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh paparan gas air mata tersebut. Apa sebenarnya bahaya gas air mata bagi kesehatan?
Sebelum membahas dampaknya, penting untuk memahami bahwa gas air mata, meskipun disebut "gas," sebenarnya adalah partikel kimia padat yang dibubarkan ke udara dalam bentuk kabut. Komponen utamanya antara lain termasuk klorobenzilidenemalononitril (CS) dan kloroasetofenon (CN). Senyawa-senyawa ini dirancang untuk memicu rasa perih dan panik, memaksa orang untuk meninggalkan area terdampak.
Dampak Kesehatan Gas Air Mata
Dampak dari gas air mata terhadap kesehatan sangat bervariasi tergantung pada durasi paparan, jarak dari sumber, serta kondisi fisik individu yang terpapar. Menurut data dari PubMed, berikut adalah beberapa dampak yang umum terjadi:
-
Gangguan pada Mata: Paparan langsung gas air mata umumnya menyebabkan mata terasa perih, berair, dan sulit untuk dibuka. Pada kasus ringan, gejala ini dapat mereda dalam waktu singkat. Namun, paparan yang lebih intens atau dekat dapat mengakibatkan kerusakan serius, termasuk luka pada kornea, pandangan kabur, bahkan kebutaan permanen.
-
Masalah Pernapasan: Menghirup gas ini menimbulkan rasa sesak napas, batuk, dan dalam kondisi yang lebih parah, dapat mengakibatkan perasaan tercekik. Individu dengan riwayat asma atau penyakit paru-paru lainnya berada dalam risiko lebih tinggi. Gejala tambahan yang kerap muncul adalah iritasi pada saluran pernapasan, produksi air liur berlebih, dan bahkan mual hingga muntah.
-
Iritasi Kulit: Partikel kimia bisa menyebabkan kulit terasa panas, gatal, atau bahkan menyebabkan ruam. Penderita dengan kulit sensitif mungkin mengalami reaksi lebih parah, seperti lepuhan.
- Dampak Jangka Panjang: Walaupun sebagian besar gejala dari paparan gas air mata bersifat sementara, paparan berulang dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti peningkatan tekanan darah bagi penderita penyakit jantung. Selain dampak fisik, efek psikologis juga tak bisa diabaikan; banyak individu melaporkan mengalami trauma atau gangguan kecemasan setelah terpapar, yang dikenal sebagai post-traumatic stress disorder (PTSD).
Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Paparan Gas Air Mata
Bagi mereka yang berpotensi berada di area terdampak, mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama sangatlah penting. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Segera menjauh dari sumber gas dan mencari tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kabut rumput.
- Menutup hidung dan mulut menggunakan kain atau masker.
- Menggunakan kacamata pelindung, jika tersedia, untuk menghindari iritasi langsung pada mata.
- Mencuci mata dan kulit dengan air mengalir, tanpa mengucek area yang terpapar.
- Mandi dengan sabun untuk menghilangkan sisa partikel yang mungkin menempel pada kulit.
Penggunaan gas air mata memang terbukti efektif dalam situasi tertentu, namun risiko yang ditimbulkannya bagi kesehatan tidak bisa dianggap remeh. Dampaknya bisa sangat bervariasi, dari iritasi ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Penting bagi setiap orang untuk menyadari risiko ini dan mengetahui tindakan pencegahan yang harus dilakukan jika terpapar.





