Optik Ini Raih Penghargaan Nasional Berkat Konsistensi Lawan Katarak Kongenital

Kebutaan akibat katarak kongenital menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan ribuan anak dilahirkan setiap tahunnya dalam kondisi ini. Tanpa penanganan medis yang tepat, risiko kehilangan fungsi penglihatan secara permanen sejak usia dini sangat tinggi. Keterbatasan akses untuk pemeriksaan dan rendahnya kesadaran masyarakat menyebabkan banyak kasus terlambat terdeteksi. Hal ini berdampak pada tumbuh kembang anak serta kualitas hidup keluarga. Anak-anak dengan gangguan penglihatan sering kesulitan dalam belajar, bersosialisasi, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, menambahkan beban psikologis dan ekonomi pada orang tua, terutama di wilayah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas.

Menghadapi isu ini, Optik Tunggal memperkenalkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bernama “Congenital Cataract” sejak tahun 2018. Program ini merupakan kolaborasi dengan ZEISS, salah satu produsen lensa optik terkemuka dunia. Fokus utama dari inisiatif ini adalah penyediaan kacamata khusus pasca operasi bagi anak-anak yang menderita katarak kongenital, serta pemeriksaan mata gratis dan edukasi kepada keluarga. Hingga kini, lebih dari ratusan anak telah mendapatkan bantuan dari program ini, dengan lensa yang dirancang menjadi lebih tipis, ringan, dan nyaman bagi anak usia dini.

Konsistensi dalam program ini terlihat dari kemitraan yang dibangun dengan berbagai pihak, seperti rumah sakit daerah, dokter spesialis mata, dan komunitas masyarakat. Optik Tunggal tidak hanya menyediakan bantuan kesehatan, namun juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini katarak kongenital melalui berbagai kegiatan inklusif. Salah satu contohnya adalah partisipasi dalam ajang Maybank Marathon Bali yang melibatkan ratusan pelari untuk menyebarluaskan kesadaran mengenai isu ini.

Sebagai pengakuan atas kontribusi signifikan dalam upaya penanggulangan kebutaan, Optik Tunggal baru-baru ini dianugerahi Tanda Penghargaan Djoko Sarwono dalam acara Konas ke-17 dan PIT ke-50 PERDAMI yang diselenggarakan di Bandung. Penghargaan ini merupakan penghormatan tertinggi dari PERDAMI untuk individu atau institusi non-dokter mata yang berkontribusi dalam mengatasi masalah kebutaan di Indonesia.

CEO Optik Tunggal, Alexander F. Kurniawan, mengungkapkan bahwa penghargaan ini bukan hanya prestasi bagi perusahaan, tetapi juga buah dari kerja sama semua pihak. “Kami merasa terhormat menerima Tanda Penghargaan Djoko Sarwono. Namun, penghargaan ini sejatinya milik semua yang terlibat dalam misi ini: tim, mitra ZEISS, dokter, tenaga medis, rumah sakit, hingga keluarga anak-anak pejuang katarak kongenital,” ujarnya.

Data menunjukkan bahwa di Indonesia, angka kebutaan akibat katarak kongenital dapat memengaruhi tidak hanya individu, tetapi juga seluruh keluarga. Oleh sebab itu, program seperti yang dijalankan oleh Optik Tunggal sangat penting untuk menanggulangi permasalahan ini. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan akses yang lebih baik terhadap pemeriksaan mata, diharapkan kasus katarak kongenital dapat terdeteksi lebih awal, sehingga anak-anak memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Selanjutnya, diharapkan agar inisiatif seperti ini bisa memicu lebih banyak perusahaan lain untuk ikut berpartisipasi dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. Dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga kesehatan, sangat penting agar langkah-langkah ini dapat lebih meluas dan efektif dalam menciptakan perubahan yang positif bagi anak-anak yang menderita katarak kongenital di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button