Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum, Ini Dampaknya pada Belajar

Sekitar 22 persen anak di Indonesia mengalami dehidrasi, dan hampir setengah dari siswa sekolah, yaitu 49,5%, mengalami dehidrasi ringan. Masalah ini bukan hanya soal rasa haus, tetapi berdampak langsung pada fokus, daya ingat, dan kemampuan belajar anak-anak. Data ini muncul dari studi yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada dan dipublikasikan dalam Review of Primary Care Practice and Education.

Kondisi dehidrasi pada anak sangat berkaitan dengan ketersediaan air minum yang berkualitas di rumah. Menurut penelitian, ketersediaan air minum di rumah berperan hingga 80% dalam menentukan seberapa banyak anak minum. Sayangnya, sebagian besar anak tidak memenuhi kebutuhan hidrasi mereka, baik sebelum maupun selama di sekolah. Ini mengakibatkan penurunan kognitif yang dapat berdampak negatif dalam jangka panjang.

Faktanya, kurangnya asupan air berkualitas dapat menyebabkan penurunan fokus dan kemampuan belajar yang signifikan. Penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Nutrition Association menunjukkan bahwa kekurangan cairan tubuh dapat menghambat perkembangan kognitif anak. Sebagian besar anak mungkin tidak menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan cairan, hingga berdampak pada prestasi akademis mereka.

Solusi Air Minum yang Aman dan Praktis

Dengan masalah ini yang semakin mendesak, banyak rumah tangga mulai beralih menggunakan air kemasan merk terpercaya atau air isi ulang sebagai solusi utama. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS pada Maret 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 40% rumah tangga memilih cara ini. Namun, memilih air minum berkualitas harus menjadi prioritas, mengingat potensi dampak negatif jika anak mengonsumsi air yang terkontaminasi.

Amidis menawarkan solusi dengan produk air minum yang sudah melalui proses distilasi. Produk ini menjadikan air dengann tingkat kemurnian tinggi, yaitu 0 PPM, sehingga bebas dari kontaminan, mikroorganisme, dan zat berbahaya. Proses pemurnian ini meliputi pemanasan di atas 110°C yang menguapkan air, kemudian mengkondensasi kembali menjadi air murni.

Air tersebut tersedia dalam kemasan galon 15L dan 19L yang sekali pakai, serta bebas BPA, dilengkapi dengan teknologi Double Protection dan smart lock yang menjaga kebersihan dan mencegah tumpah. "Inovasi ini dirancang untuk membantu keluarga modern menjaga hidrasi dengan cara yang praktis dan aman," ungkap Astrid Adelaide Siregar, Head of Marketing Amidis.

Peran Penting Keluarga dalam Penyediaan Air Minum

Pentingnya peran orang tua tidak dapat diabaikan. Mereka perlu memastikan ketersediaan air minum yang berkualitas di rumah. Hal ini tidak hanya akan membantu anak-anak mereka dalam memenuhi kapasitas hidrasi yang diperlukan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan kognitif dan kesehatan secara keseluruhan.

Tirta Mulia Susilo Gunadi, Commercial Director PT Amidis, menegaskan komitmen perusahaan untuk menyediakan air minum berkualitas bagi keluarga Indonesia demi kesehatan optimal. "Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses ke air minum yang aman," katanya.

Dampak Jangka Panjang Dehidrasi

Risiko dari dehidrasi tidak hanya berdampak pada kesehatan jangka pendek, tetapi juga dapat memengaruhi ketrampilan belajar anak di masa depan. Kondisi ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk bersaing dalam dunia yang semakin kompleks. Menanggapi situasi ini, upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidrasi yang baik harus menjadi fokus utama, baik dari pihak orang tua, sekolah, maupun pemerintah.

Dengan memahami dan menangani masalah ini secara bersama-sama, masyarakat dapat memberikan lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak, memastikan mereka tidak hanya tumbuh secara fisik tetapi juga kognitif. Membiasakan anak untuk minum air secara cukup dan berkualitas harus menjadi langkah awal untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas.

Berita Terkait

Back to top button