
Penyakit jantung dikenal sebagai "silent killer" karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Hal ini juga berlaku bagi para artis yang sering kali terlihat sehat dan aktif. Meskipun menikmati kehidupan glamor, sejumlah selebritas Indonesia telah menjadi korban penyakit ini. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antara mereka kehilangan nyawa akibat serangan jantung.
Salah satu artis yang meninggal karena sakit jantung adalah Mike Mohede. Penyanyi jebolan Indonesian Idol ini menghembuskan napas terakhir pada 31 Juli 2016, di rumah sakit Premier Bintaro. Saat itu, Mike tengah bermain Play Station bersama teman-temannya. Tiba-tiba ia mengalami serangan jantung dan meskipun dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong. Kejadian tersebut mengejutkan banyak orang dan menggugah kesadaran akan risiko penyakit jantung di kalangan generasi muda.
Kemudian, ada Ashraf Sinclair, yang meninggal pada 18 Februari 2020. Suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) ini menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit MMC. Manajernya, Doddy, mengonfirmasi bahwa penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Kehilangan Ashraf mengejutkan banyak pihak, terutama bagi anak semata wayangnya, Noah Sinclair, yang saat itu baru berusia 10 tahun. Memperhatikan kondisi kesehatan jantung menjadi semakin penting dari waktu ke waktu.
Adjie Massaid juga merupakan salah satu artis yang menjadi korban penyakit jantung. Aktor terkenal ini meninggal pada 5 Februari 2011, di usia 43 tahun setelah bermain futsal. Ia mengalami serangan jantung di RS Fatmawati, Jakarta. Kehilangan Adjie Massaid tidak hanya mengguncang penggemarnya, tetapi juga menunjukkan betapa seriusnya penyakit ini, tidak memandang usia.
Peningkatan Kasus Penyakit Jantung
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan kasus serangan jantung pada individu yang berusia 20 hingga 40 tahun. Ini menjadi sinyal peringatan bagi masyarakat, terutama generasi muda di Indonesia. Pola hidup modern yang cenderung tidak sehat, seperti kebiasaan makan makanan cepat saji, banyak mengonsumsi kopi, serta kurangnya olahraga, meningkatkan risiko serangan jantung.
Stres juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Dalam dunia yang semakin kompetitif, banyak orang merasa tertekan, baik oleh tuntutan pekerjaan, kehidupan sosial, maupun masalah pribadi. Stres yang berkepanjangan telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor pemicu serangan jantung, menjadikannya sebagai tantangan bagi kesehatan jantung di zaman modern ini.
Momen Peringatan Hari Jantung Sedunia
Setiap tanggal 29 September, dunia memperingati Hari Jantung Sedunia. Peringatan ini menjadi kesempatan untuk menyebarluaskan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung. Banyak organisasi kesehatan menggencarkan kampanye untuk mendorong masyarakat agar menerapkan gaya hidup sehat. Hal ini termasuk pola makan seimbang, rutin berolahraga, serta manajemen stres yang baik.
Untuk menjaga kesehatan jantung, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan pola hidup sehari-hari. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
- Menerapkan pola makan sehat, dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah.
- Menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan garam.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
- Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok.
- Mengelola stres dengan baik melalui relaksasi dan hobi yang positif.
Penting untuk diingat bahwa penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, tanpa mengenal usia atau status sosial. Oleh karena itu, kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan jantung harus menjadi prioritas bagi semua kalangan, termasuk para publik figur. Penyakit ini dapat dicegah dengan langkah-langkah kecil namun signifikan, sehingga dapat mengurangi angka kematian akibat serangan jantung di masa mendatang.
Source: women.okezone.com





