Talenan plastik merupakan salah satu perlengkapan dapur yang paling umum digunakan oleh banyak orang. Praktis dan efisien, talenan jenis ini sering dipilih karena ringan, mudah dibersihkan, dan memiliki harga yang terjangkau. Namun, muncul pertanyaan mengenai keamanannya untuk makanan. Apakah penggunaan talenan plastik benar-benar aman?
Menurut panduan dari Departemen Pertanian AS (USDA) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), talenan yang terbuat dari bahan nonpori, termasuk plastik, dikategorikan aman untuk keperluan menyiapkan makanan. Bahan-bahan seperti high-density polyethylene (HDPE) dan polypropylene dianggap memberikan permukaan yang halus, sehingga tidak mudah menyerap bakteri atau cairan. Hal ini menjadikan talenan plastik lebih higienis dibandingkan dengan talenan kayu yang berpori, di mana bakteri dapat berkembang.
Namun, meskipun talenan plastik memiliki kelebihan, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Penggunaan yang lama dapat menyebabkan permukaan talenan tergores. Goresan ini tidak hanya menyimpan sisa makanan, tetapi juga kelembapan, yang menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti Salmonela dan E. coli.
Risiko Talenan Plastik
-
Terkontaminasi Mikroplastik:
Setiap kali digunakan, partikel mikroplastik dapat terlepas dari permukaan talenan. Partikel ini dapat menempel pada makanan, meningkatkan risiko paparan yang mungkin membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. -
Pertumbuhan Bakteri:
Sisa makanan yang tersimpan dalam goresan bisa menjadi sumber bakteri. Oleh karena itu, membersihkan talenan secara menyeluruh setelah digunakan sangatlah penting. -
Kontaminasi Zat Kimia:
Beberapa talenan plastik bisa mengandung bahan kimia berbahaya, seperti bisphenol A (BPA) atau ftalat, yang dapat larut ke dalam makanan terutama saat terpapar panas. Memilih talenan yang berlabel BPA-free dapat mengurangi risiko ini. - Dampak Lingkungan:
Talenan plastik sulit terurai di lingkungan, yang dapat menyebabkan pencemaran melalui partikel mikroplastik yang mengganggu ekosistem.
Untuk memastikan talenan tetap aman dan higienis, ada beberapa tip yang bisa diikuti. Mencuci dan mensterilkan talenan setiap selesai digunakan, khususnya setelah memotong daging, merupakan langkah vital. Menggunakan talenan dengan warna berbeda untuk setiap jenis bahan juga bisa mengurangi risiko kontaminasi silang. Selain itu, penting untuk mengganti talenan yang terlihat aus atau tergores.
Alternatif Talenan
Bagi mereka yang mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan, ada beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan:
- Talenan Kayu: Memiliki sifat antimikroba alami, tetapi memerlukan perawatan ekstra agar tidak lembap.
- Talenan Bambu: Ramah lingkungan dan lebih padat, meski bisa menumpulkan pisau.
- Talenan Karet: Tahan lama dan tidak merusak pisau, sering digunakan oleh koki profesional.
- Talenan Kaca atau Marmer: Sangat higienis, tetapi terlalu keras untuk kegiatan memotong rutin.
Talenan plastik tetap menjadi pilihan yang praktis dan higienis, asalkan dirawat dengan baik. Memastikan salah satu talenan berlabel food grade atau BPA-free digunakan, serta menggantinya secara berkala, adalah langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keamanan saat memasak. Dengan perhatian terhadap penggunaan dan perawatan yang benar, talenan plastik dapat menjadi alat bantu yang efisien dalam menyajikan makanan yang sehat dan aman.
Source: www.beritasatu.com





