Meski imunisasi telah terbukti sebagai metode paling efektif untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya pada anak, cakupan imunisasi dasar di Indonesia masih jauh dari ideal. Menurut data dari World Health Organization (WHO), antara tahun 2019 hingga 2023, sekitar 1,36 juta anak di Indonesia belum pernah mendapatkan imunisasi sama sekali, kondisi yang sering disebut sebagai “zero dose.” Hal ini mengindikasikan bahwa banyak anak yang kehilangan perlindungan dasar terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Sebuah survei dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa 45% orang tua masih merasa ragu untuk mengimunisasi anak mereka. Kekhawatiran ini umumnya berkaitan dengan efek samping vaksinasi, seperti demam atau pembengkakan, serta anggapan bahwa imunisasi bukanlah kebutuhan yang penting. Padahal, efek samping yang muncul umumnya bersifat ringan dan dapat ditangani dengan perawatan sederhana.
Untuk menangani masalah ini, berbagai pihak tengah berkolaborasi mendukung program imunisasi. Salah satunya adalah inisiatif “Contrexyn Siaga Imunisasi, Dukung Generasi Emas Anak Indonesia” yang digagas oleh Contrexyn, merek penurun panas anak yang sudah dipercaya selama lebih dari 35 tahun oleh masyarakat Indonesia. Program ini berlangsung dari 15 September hingga 9 Oktober 2025 dan bertujuan menjangkau lebih dari 1.000 anak di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Kegiatan ini mencakup imunisasi gratis, edukasi kesehatan, talkshow interaktif, dan lomba mewarnai yang menyasar anak-anak.
Laurensia Rahardja, Senior Head Brand Creative Content & Communication Nutritionals dari PT Tempo Scan Pacific, menjelaskan bahwa kegiatan ini berfokus pada peningkatan kepercayaan orang tua mengenai pentingnya imunisasi. Menurutnya, edukasi bagi ibu sangat penting untuk memastikan mereka memahami cara penanganan demam pasca-imunisasi yang tepat, sehingga mereka merasa lebih yakin dalam melengkapi imunisasi bagi anak-anak mereka.
Kegiatan edukatif ini juga menghadirkan dr. Hans Nathanael, Sp.A, yang membagikan panduan praktis kepada orang tua tentang pentingnya imunisasi serta penanganan yang tepat untuk efek samping setelah vaksinasi. Ia menegaskan bahwa imunisasi adalah langkah pencegahan yang tidak boleh dilewatkan demi kesehatan anak.
Fransisca Fortunata, Brand Consumer Marketing Manager Children OTC PT Tempo Scan Pacific, menambahkan bahwa perusahaan sebagai entitas lokal berkomitmen untuk mendukung program imunisasi nasional. Menurutnya, upaya ini bukan sekadar kampanye kesehatan, tetapi juga bentuk nyata kontribusi untuk masa depan generasi Indonesia.
Meningkatkan cakupan imunisasi tentunya memerlukan dukungan dari masyarakat dan tenaga kesehatan. Dalam konteks ini, lembaga-lembaga kesehatan seperti Posyandu dan Puskesmas berperan penting sebagai ujung tombak dalam menyampaikan informasi dan menyediakan akses imunisasi bagi anak-anak.
Berkaca pada data dan fakta yang ada, pencegahan penyakit melalui imunisasi sangat vital. Imunisasi mampu menyelamatkan antara 3,5 hingga 5 juta jiwa setiap tahunnya secara global, sambil memperkuat ketahanan layanan kesehatan primer. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tidak mengabaikan imunisasi dasar demi kesehatan dan kesejahteraan anak mereka.
Adopsi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci untuk mencapai cita-cita menciptakan Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Dengan dukungan yang tepat, tidak mustahil jika anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, tangguh, dan berdaya saing.
Source: www.suara.com





