Sudah Tahu Belum? 5 Manfaat Astaxanthin untuk Wanita Menopause

Menopause adalah fase dalam kehidupan setiap wanita, biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Selama masa ini, perubahan signifikan dalam kadar hormon seperti estrogen dan progesteron dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional, termasuk rasa panas, keringat malam, dan penurunan elastisitas kulit. Untuk mengatasi perubahan ini, beberapa wanita mencari alternatif alami karena terapi penggantian hormon (HRT) tidak selalu diinginkan. Salah satu suplemen yang semakin populer adalah astaxanthin, antioksidan kuat yang diharapkan bisa membantu mengelola gejala menopause.

Astaxanthin adalah pigmen karotenoid alami yang diproduksi oleh mikroalga, serta ditemukan dalam beberapa makanan laut seperti salmon dan udang. Dikenal sebagai "rajanya antioksidan", astaxanthin memiliki kemampuan melawan stres oksidatif yang lebih tinggi dibandingkan antioksidan lainnya. Menurut dr. Ida Gunawan, Sp. G.K, astaxanthin dapat menetralkan radikal bebas lebih efektif dibandingkan vitamin C dan E. Ini menjadikannya tambahan berharga dalam diet bagi wanita yang mengalami menopause, di mana perubahan hormonal sering meningkatkan stres oksidatif.

Ragam Manfaat Astaxanthin untuk Wanita Menopause

  1. Mengurangi Rasa Panas
    Hot flashes adalah salah satu gejala paling umum dan mengganggu selama menopause, dialami oleh sekitar 75% wanita. Astaxanthin dapat membantu mengurangi gejala ini dengan menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, yang berpotensi menstabilkan pengaturan suhu tubuh.

  2. Melawan Penuaan Kulit
    Penurunan kadar estrogen selama menopause berakibat pada pen减少an kolagen, yang dapat menyebabkan kerutan dan kulit kendur. Penelitian menunjukkan bahwa asupan astaxanthin dapat meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit, serta melawan kerusakan akibat faktor lingkungan seperti radiasi UV.

  3. Mengatasi Peradangan
    Peradangan kerap muncul sepanjang menopause dan dapat menyebabkan nyeri sendi serta ketidaknyamanan lainnya. Astaxanthin memiliki sifat anti-inflamasi, menghambat produksi senyawa pro-inflamasi yang berkontribusi pada rasa sakit, serta mendukung kesehatan sendi dan otot.

  4. Mendukung Kesehatan Jantung
    Dengan menurunnya kadar estrogen, risiko penyakit jantung meningkat. Astaxanthin dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular dengan menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan HDL (baik). Selain itu, sifat anti-inflamasi astaxanthin membantu melindungi jantung dari kerusakan.

  5. Mendukung Kesehatan Tulang
    Setelah menopause, wanita berisiko tinggi mengalami osteoporosis. Berkat sifat antioksidannya, astaxanthin dapat melindungi sel-sel yang bertanggung jawab untuk menjaga kepadatan tulang dan membantu mencegah kondisi seperti artritis.

  6. Melindungi Penglihatan
    Selama menopause, wanita mungkin mengalami masalah penglihatan seperti mata kering atau risiko katarak. Astaxanthin telah terbukti membantu meningkatkan kesehatan mata dengan mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan, serta meningkatkan kenyamanan secara keseluruhan.

Menggunakan astaxanthin, baik melalui suplemen maupun makanan yang kaya akan pigmen ini, bisa menjadi langkah cerdas bagi wanita menopause. Namun, tetap penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai suplemen baru. Dengan cara ini, wanita bisa lebih siap dan percaya diri menghadapi masa transisi ini dengan kesehatan yang lebih baik.

Mengingat kehilangan estrogen berdampak luas pada kesehatan, astaxanthin menjadi pilihan yang menarik untuk membantu mengatasi berbagai gejala menopause, sekaligus menjaga kualitas hidup tetap optimal.

Source: lifestyle.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button