
Perempuan yang memasuki masa menopause perlu lebih bijak dalam merawat kesehatan tubuhnya. Pada fase ini, penurunan kadar hormon estrogen dapat memicu berbagai perubahan fisik dan emosional, termasuk kenaikan berat badan. Menopause biasanya terjadi sekitar usia 51 tahun, dan gejala yang menyertai dapat memengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk memilih olahraga yang tepat, dan angkat beban menjadi solusi yang ideal.
Olahraga angkat beban dianjurkan bagi perempuan yang mengalami menopause. Menurut Mia Fitri, Founder Move Inc. dan Menopause Transition Coach, latihan beban berdampak positif pada massa otot serta kesehatan tulang. Dengan melakukan strength training, perempuan dapat mempertahankan massa otot, yang berkontribusi pada penampilan kulit yang lebih muda serta kepadatan tulang yang lebih baik. “Strength training adalah anti-aging terbaik, karena dia mempertahankan massa otot kamu dan memadatkan tulang,” ungkap Mia dalam sebuah acara di Jakarta.
Kekencangan kulit pun dapat dipertahankan melalui olahraga angkat beban. Dengan tulang yang lebih kuat, perempuan di usia menopause dapat bergerak lebih aktif, yang berujung pada penurunan berat badan. Mia menekankan bahwa penting untuk melatih beban secara konsisten dengan memilih berat yang sesuai. Latihan yang terlalu ringan, seperti mengangkat beban 1 kg, tidak akan memberikan hasil maksimal, terutama jika dibandingkan dengan aktivitas sehari-hari yang lebih berat.
Dalam konteks kesehatan, dr. Ni Komang Yeni, Sp.OG, MM, MARS, menjelaskan bahwa penurunan hormon estrogen saat menopause dapat memengaruhi metabolisme serta cara tubuh menyimpan lemak. Ini menjadikan perempuan rentan mengalami kenaikan berat badan. Banyak yang berusaha melakukan diet ekstrem serta berolahraga secara tidak konsisten, yang bisa lebih berbahaya dibandingkan bermanfaat. “Jangan sampai terlalu kehilangan massa otot. Banyak perempuan, terutama menjelang dan saat menopause, mengalami sarkopenia (kehilangan massa otot) secara alami,” jelas dr. Ni Komang.
Kehilangan massa otot tanpa perencanaan yang tepat dapat menyebabkan risiko kesehatan. Peregangan berat justru penting untuk menjaga komposisi tubuh yang sehat. Oleh karena itu, mempertahankan massa otot sebaiknya menjadi fokus utama saat melakukan program penurunan berat badan di usia menopause.
Berikut adalah poin utama mengenai manfaat angkat beban bagi perempuan menopause:
- Menjaga Massa Otot: Mempertahankan massa otot penting untuk kesehatan jangka panjang dan membantu mencegah sarkopenia.
- Meningkatkan Kesehatan Tulang: Olahraga angkat beban dapat membantu memadatkan tulang, mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari.
- Mendukung Kesehatan Kulit: Dengan massa otot yang terjaga, kulit dapat terlihat lebih kencang dan sehat.
- Mengontrol Berat Badan: Dengan kekuatan tulang dan otot yang terjaga, aktivitas sehari-hari menjadi lebih efisien, membantu dalam manajemen berat badan.
- Latihan yang Disesuaikan: Penting untuk memilih beban yang menantang, agar latihan memberikan pengaruh yang signifikan.
Dengan memasukkan angkat beban ke dalam rutinitas olahraga, perempuan pada masa menopause tidak hanya dapat mengatasi perubahan fisik yang terjadi, tetapi juga mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Rencana latihan yang konsisten dan terarah sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Informasi ini memberikan panduan bagi perempuan untuk tidak ragu dalam mencoba angkat beban sebagai bagian dari gaya hidup sehat, mengingat manfaatnya yang banyak untuk kesehatan tubuh dan mental saat memasuki fase kehidupan yang baru.
Source: women.okezone.com





