Mikroplastik, partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter, semakin menjadi perhatian global karena pencemarannya yang meluas di udara, tanah, dan air. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik telah ditemukan di hampir seluruh lapisan lingkungan, termasuk dalam air hujan dan rantai makanan manusia. Salah satu kelompok yang paling rentan terhadap dampak berbahaya mikroplastik adalah ibu hamil. Risiko yang ditimbulkan terhadap kesehatan ibu dan janin patut diperhatikan karena partikel ini dapat masuk ke dalam sistem tubuh dan berpotensi menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Paparan mikroplastik dapat terjadi melalui berbagai cara. Pertama, mikroplastik dapat terhirup dari udara yang terkontaminasi dan masuk ke paru-paru. Dari sana, partikel-partikel halus ini dapat mengalir melalui aliran darah dan mencapai plasenta, mengancam kesehatan janin. Kedua, mikroplastik juga dapat masuk ke dalam tubuh ibu hamil melalui makanan dan minuman yang terpapar plastik. Begitu berada di sistem pencernaan, partikel ini dapat menembus jaringan tubuh dan akhirnya mencapai janin.
Kontak langsung dengan mikroplastik juga merupakan jalur paparan yang patut dicermati. Berbagai produk sintetis, seperti pakaian dan peralatan rumah tangga, dapat melepaskan partikel mikroplastik yang masuk melalui kulit. Setelah berada dalam tubuh, mikroplastik dapat beredar melalui aliran darah dan dibawa ke plasenta, yang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen bagi janin.
Menghadapi masalah ini, langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin. Memilih produk bebas plastik merupakan langkah pertama yang dapat dilakukan. Menggunakan wadah dari bahan kaca, logam, atau bambu sebagai pengganti plastik akan mengurangi risiko paparan mikroplastik. Selain itu, mengurangi konsumsi makanan dan minuman olahan yang biasanya dikemas dalam plastik juga dapat membantu. Makanan segar dan masakan rumahan lebih disarankan untuk diconsumsi.
Sumber utama paparan mikroplastik dalam air minum juga perlu diwaspadai. Penggunaan filter air berkualitas dapat membantu menyaring partikel halus ini sebelum dikonsumsi. Selain itu, memastikan ventilasi rumah yang baik dan menjaga kebersihan akan mengurangi penumpukan debu yang mengandung mikroplastik di udara.
Pemanasan makanan dalam wadah plastik sebaiknya dihindari, karena dapat melepaskan partikel berbahaya. Memilih produk kecantikan dan perawatan tubuh yang bebas dari mikroplastik, seperti yang mencantumkan label eco-friendly, juga penting. Di samping itu, perbanyak konsumsi makanan segar dan gunakan tas belanja serta wadah sendiri saat berbelanja untuk mengurangi kontak dengan plastik. Terakhir, berpindahlah ke pakaian berbahan serat alami daripada sintetis yang dapat melepaskan mikroplastik saat dicuci.
Mikroplastik kini telah menjadi ancaman nyata yang harus dihadapi oleh umat manusia. Bagi ibu hamil, dampak kesehatan yang ditimbulkan sangatlah krusial. Dengan kesadaran dan tindakan preventif yang tepat, risiko paparan mikroplastik dapat diminimalkan, sehingga kesehatan ibu dan janin dapat tetap terjaga. Memahami jalur paparan dan langkah-langkah pencegahan adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini secara efektif.
Source: www.beritasatu.com





