5 Penyakit yang Wajib Diwaspadai saat Cuaca Panas Ekstrem

Cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai wilayah di Indonesia saat ini menjadi peringatan serius bagi kesehatan masyarakat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena ini akan berlanjut hingga akhir Oktober hingga awal November 2025, disebabkan oleh pergeseran semu matahari ke arah selatan. Selain itu, minimnya tutupan awan memungkinkan sinar matahari langsung mencapai permukaan bumi, menggandeng risiko kesehatan yang serius.

Salah satu dampak paling nyata dari cuaca panas adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Saat suhu melebihi suhu tubuh normal, jantung harus bekerja lebih keras serta berdetak lebih cepat untuk mendistribusikan darah yang diperlukan untuk menjaga suhu tubuh. Menurut Dr. Jo Anna Leuck dari Sekolah Kedokteran Burnett, peningkatan kerja jantung ini dapat memicu serangan jantung, terutama pada individu yang sudah memiliki masalah kardiovaskular.

Migrain dan Cuaca Panas

Selain penyakit jantung, migrain juga dapat diperburuk oleh cuaca panas. Penelitian menunjukkan bahwa antara 12 hingga 15% populasi mengalami migrain yang bisa mengakibatkan kelemahan. Dr. Joshua Feinstein menekankan bahwa panas menambah efek inflamasi dalam tubuh yang dapat memperparah kondisi migrain dan memperpanjang serangan. Hal ini menunjukkan bagaimana cuaca ekstrem dapat merusak kualitas hidup individu yang rentan terhadap kondisi ini.

Masalah Ginjal

Suhu tinggi juga membawa risiko bagi kesehatan ginjal. Ginjal berperan penting dalam mengatur cairan tubuh; saat terkena panas berlebih, tubuh mengalami dehidrasi akibat keringat yang berlebihan. Dr. Leuck menegaskan bahwa stresor akibat suhu tinggi dapat memperburuk gejala masalah ginjal yang telah ada sebelumnya. Peningkatan kadar dehidrasi bisa menjadi ancaman serius dan harus diwaspadai, terutama oleh masyarakat yang tinggal di wilayah dengan suhu ekstrem.

Stroke dan Cuaca Panas

Risiko terkena stroke juga meningkat ketika suhu lingkungan naik. Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan hubungan antara cuaca panas dan peningkatan kasus stroke baru. Ada jeda satu hingga enam hari antara paparan cuaca panas dan timbulnya stroke, dan faktor yang sama seperti risiko serangan jantung dinyatakan sebagai penyebab utama keparahan stroke. Ini menjadi semakin berbahaya bagi individu yang sudah memiliki tekanan darah tinggi atau faktor risiko lainnya.

Pencegahan dan Perlindungan Diri

Dengan berbagai risiko kesehatan yang dapat muncul akibat cuaca panas ekstrem, sangat penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Hidrasi yang Cukup: Pastikan untuk minum cukup air sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi.
  2. Kenakan Pakaian Ringan: Pilih pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat, dan coba untuk menghindari aktivitas berat di luar ruangan pada jam-jam terpanas.
  3. Pahami Gejala: Waspadai gejala seperti pusing, detak jantung cepat, atau kelelahan, yang bisa menjadi tanda bahwa tubuh tidak dapat mengatasi panas dengan baik.
  4. Istirahat yang Cukup: Ambil waktu untuk beristirahat dan jangan ragu untuk mencari tempat yang dingin jika merasa tidak nyaman.

Menghadapi cuaca panas ekstrem, pemahaman tentang risiko kesehatan yang mengintai sangatlah penting. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, individu dapat melindungi diri dari berbagai penyakit yang mungkin timbul akibat suhu yang terlalu tinggi. Kesehatan tidak boleh diabaikan, terutama saat kondisi lingkungan tidak mendukung.

Source: women.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button