Insomnia pada Anak: Kenali 4 Jenis dan 5 Penyebab yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Insomnia pada anak sering kali diabaikan oleh orangtua. Mereka beranggapan jika anak sulit tidur adalah masalah biasa. Namun, kondisi ini bisa memiliki dampak serius pada pertumbuhan dan kesehatan mental anak. Sejumlah penelitian menunjukkan pentingnya pengertian tentang jenis dan penyebab insomnia agar langkah penanganan yang tepat dapat dilakukan.

Jenis Insomnia pada Anak

Ada empat jenis insomnia yang umum terjadi pada anak. Pertama, Behavioral Insomnia. Ini terjadi saat anak menolak tidur karena berbagai alasan, seperti ingin ditemani orangtua atau ketertarikan pada permainan gadget.

Kedua, Transient Insomnia. Ini adalah gangguan tidur sementara yang sering muncul akibat perubahan rutin, seperti pindah rumah atau liburan. Perubahan ini dapat membuat anak merasa cemas dan sulit tidur.

Ketiga, Sleep-Onset Insomnia. Anak yang mengalami masalah ini kesulitan untuk mulai tidur meskipun sudah berada di tempat tidur. Mereka mungkin merasa tidak mengantuk atau lebih memilih untuk bermain.

Keempat, Maintenance Insomnia. Jenis ini ditandai dengan kebangkitan anak yang terlalu sering di malam hari dan kesulitan untuk kembali tidur. Efeknya, tidur anak tidak nyenyak dan kemampuan mereka berkonsentrasi keesokan harinya terganggu.

Penyebab Insomnia yang Patut Diwaspadai

Ada beberapa penyebab umum insomnia pada anak yang perlu diwaspadai oleh orangtua. Pertama, Kebiasaan Tidur yang Buruk. Kebiasaan tidur yang tidak teratur, seperti tidur terlalu larut atau begadang, sering kali menjadi penyebab utama.

Kedua, Penggunaan Gadget Sebelum Tidur. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tidur. Ini membuat anak sulit tertidur.

Ketiga, Stres dan Kecemasan. Anak dapat merasa tertekan oleh berbagai faktor, termasuk tugas sekolah dan masalah sosial. Perasaan ini mengganggu kemampuan mereka untuk tidur dengan nyenyak.

Keempat, Lingkungan Tidur yang Tidak Nyaman. Kamar yang terlalu terang, bising, atau panas juga dapat mengganggu tidur anak. Tempat tidur yang tidak nyaman turut memberikan dampak negatif.

Kelima, Masalah Kesehatan Fisik. Kondisi kesehatan, seperti alergi, asma, atau gangguan pencernaan, dapat memengaruhi pola tidur anak. Jika dibiarkan, gejala ini akan semakin parah.

Mengatasi insomnia anak bukan hanya mengandalkan pembiasaan tidur yang lebih baik. Orangtua juga perlu lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Rendahnya kualitas tidur pada anak tidak bisa diremehkan karena memberikan dampak yang luas.

Dalam mengatasi permasalahan ini, penting bagi orangtua untuk mendiskusikannya dengan tenaga medis. Mereka bisa memberikan saran yang lebih spesifik sesuai keadaan anak. Bila perlu, penanganan profesional dapat dilakukan untuk skala yang lebih besar, seperti terapi tidur.

Penting bagi orangtua untuk mengetahui bahwa tidur yang cukup sangat krusial bagi perkembangan anak. Mengabaikan masalah tidur dapat berakibat pada kesehatan fisik dan mental anak di kemudian hari. Oleh karena itu, perhatian dan tindakan cepat terhadap insomnia pada anak sangatlah penting.

Baca selengkapnya di: women.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button