
Di era digital, informasi tentang kesehatan jantung bertebaran di media sosial. Sayangnya, tidak semuanya dapat dipercaya. Banyak klaim yang beredar mengenai metode cepat untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Misalnya, ada yang menyebutkan cara instan untuk meluruhkan sumbatan pembuluh darah. Padahal, informasi ini sering kali tidak memiliki dasar medis yang sah.
Dr. Sugisman, spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dari Brawijaya Hospital, mengingatkan untuk lebih berhati-hati. Ia menyebutkan bahwa banyak pasien yang terjebak dalam hoaks kesehatan. Ketidakakuratan informasi dapat memperburuk kondisi pasien. "Informasi yang tidak akurat bisa membuat perjalanan penyakit jadi melenceng," ujarnya.
Bahaya Mengandalkan Sumber Tak Kredibel
Bergantung pada informasi medis yang tidak jelas dapat menimbulkan beban finansial dan kesehatan. Dr. Sugisman menegaskan pentingnya mencari sumber informasi yang kredibel. Ia merekomendasikan untuk selalu berkonsultasi langsung dengan tenaga medis sebelum mencoba metode pengobatan tertentu. "Harusnya semua broadcast-broadcast itu dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter ahli," katanya.
Penting untuk memahami bahwa diagnosis penyakit jantung tidak selalu berujung pada akhir kehidupan. Banyak orang salah kaprah mengenai hal ini. Dr. Sugisman menjelaskan bahwa dengan penanganan medis yang tepat, pasien bisa menjalani kehidupan yang normal dan produktif. Operasi jantung, misalnya, memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dengan angka kematian di bawah 5 persen.
Kendala Mengidentifikasi Informasi
Media sosial mempercepat penyebaran informasi, tetapi tidak semua informasi valid. Banyak pengguna berpotensi menerima kabar menyesatkan tanpa mengetahui latar belakangnya. Dalam konteks ini, sikap kritis sangat diperlukan. Harus ada kesadaran untuk memeriksa keakuratan informasi kesehatan sebelum mempercayainya.
Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai dapat membuat perbedaan signifikan. Memilih untuk tidak mengabaikan gejala dan mencari penanganan yang benar dapat menyelamatkan nyawa. Dr. Sugisman mengajak semua orang untuk tidak menggantungkan harapan pada informasi yang tidak berdasar, terutama yang beredar di media sosial.
- Selalu Verifikasi Sumber: Pastikan informasi berasal dari sumber terpercaya.
- Konsultasi dengan Tenaga Medis: Diskusikan segala klaim kesehatan dengan dokter.
- Fokus pada Edukasi Kesehatan: Pilih informasi yang mengedukasi dan bermanfaat daripada yang bersifat remeh.
- Jauhi Produk yang Dijanjikan Instan: Hati-hati terhadap tawaran produk yang mengklaim memberikan solusi instan.
Dr. Sugisman menegaskan bahwa pemahaman masyarakat terhadap penyakit jantung saat ini perlu ditingkatkan. Kesadaran akan pentingnya konsultasi kesehatan profesional harus dicanangkan. Pengobatan harus didasarkan pada diagnosis yang tepat. Ini membantu mencegah kesalahpahaman yang dapat menimbulkan risiko lebih lanjut.
Selain itu, aktivitas fisik dan pola makan sehat juga berperan besar. Penerapan gaya hidup sehat bisa membantu dalam mencegah dan menangani penyakit jantung. Dengan penanganan yang baik, banyak pasien bisa menjalani kehidupan berkualitas tinggi.
Masyarakat perlu semakin cerdas dalam menyikapi informasi kesehatan yang beredar. Dengan langkah-langkah tepat, kita dapat melindungi diri dari informasi yang salah. Selalu ingat, kesehatan adalah investasi yang paling berharga. Pastikan informasi yang kita serap dan terapkan adalah yang benar dan berdasarkan fakta ilmiah.
Baca selengkapnya di: health.detik.com




