Hari Pneumonia Sedunia: Mengungkap Bahaya Penyakit Mematikan bagi Bayi di Seluruh Dunia

Hari Pneumonia Sedunia diperingati setiap tanggal 12 November. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pneumonia sebagai penyakit yang harus ditindaklanjuti secara serius. Ini adalah penyakit paling mematikan bagi bayi, menjadi penyebab kematian nomor satu bagi anak usia 0–11 bulan.

Data terbaru menunjukkan bahwa pneumonia merenggut nyawa sekitar 2,5 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 610.000 di antaranya adalah anak balita. Ini menjadikan pneumonia sebagai tantangan kesehatan global yang mendesak. Prediksi dari Global Burden of Disease menunjukkan bahwa tren ini dapat berlanjut tanpa adanya intervensi yang tepat.

Di banyak negara, angka kematian ini sangat terkait dengan kondisi sosial-ekonomi. Anak-anak yang tumbuh di daerah dengan tingkat vaksinasi rendah sangat rentan terhadap infeksi pneumonia. Malnutrisi juga menjadi faktor yang memperburuk situasi ini; data menunjukkan bahwa 60% kematian akibat pneumonia pada anak disebabkan oleh faktor ini.

Risiko pneumonia juga tinggi di kalangan lansia. Mereka yang terpapar polusi udara, seperti yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami komplikasi. Lebih dari satu dari empat kematian akibat pneumonia pada orang dewasa berusia di atas 70 tahun disebabkan oleh polusi dan merokok.

Hari Pneumonia Sedunia bertujuan menyoroti isu-isu ini. Upaya untuk mengurangi kematian akibat pneumonia harus melibatkan pencegahan dan pengobatan yang efektif. Ini termasuk peningkatan akses vaksin, pendidikan mengenai nutrisi yang baik, serta pengurangan polusi udara.

Setiap tahun, Koalisi Every Breath Counts menetapkan tema untuk meningkatkan fokus pada masalah pneumonia. Untuk tahun 2025, tema yang dipilih adalah “Kelangsungan Hidup Anak.” Ini mencerminkan komitmen global untuk mengatasi pneumonia sebagai penyebab utama kematian anak akibat infeksi.

Pencegahan pneumonia harus menjadi prioritas. Langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan tingkat vaksinasi, dan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dapat mengurangi risiko. Edukasi juga sangat penting dalam upaya ini. Masyarakat harus memahami cara mencegah pneumonia dan tanda-tanda awal dari penyakit ini.

Selain itu, pemerintah juga harus berperan aktif. Program kesehatan publik yang berfokus pada pengendalian polusi dan aksesibilitas vaksin bisa sangat membantu. Perbaikan infrastruktur kesehatan juga diperlukan untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Dalam menghadapi ancaman pneumonia ini, kerjasama global sangat penting. Negara-negara harus bersatu untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya. Kesadaran yang lebih tinggi dapat mendorong perubahan yang diperlukan untuk melindungi generasi mendatang.

Situasi pneumonia di dunia saat ini mengharuskan perhatian lebih dari semua pihak. Dengan tindakan yang terkoordinasi, kita bisa berupaya menurunkan angka kematian akibat penyakit ini. Semua orang memiliki peran dalam perjuangan melawan pneumonia, dari individu hingga pemerintah dan organisasi internasional.

Menghadapi hari pneumonia sedunia, mari kita satukan langkah untuk melindungi anak-anak kita. Setiap tindakan kecil bisa berarti penyelamatan nyawa. Upaya kolektif akan membantu menyelamatkan jutaan nyawa dari ancaman pneumonia, menjadikan dunia yang lebih sehat bagi semua.

Baca selengkapnya di: women.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button