Otoritas kesehatan global kini tengah memantau dengan seksama varian baru flu H3N2. Virus ini diketahui memicu lonjakan kasus signifikan di Inggris dan Jepang. Penyebarannya yang cepat mengakibatkan peningkatan rawat inap di berbagai negara. Menurut Dr. Wenqing Zhang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini telah mendominasi beberapa wilayah di belahan bumi utara.
Antonia Ho, seorang konsultan penyakit menular dari University of Glasgow, menyatakan bahwa variasi H3N2 saat ini memiliki perbedaan mutasi signifikan dibandingkan dengan vaksin flu musiman yang tersedia. Oleh karena itu, masyarakat sangat dianjurkan untuk lebih waspada terhadap gejala flu yang mungkin lebih parah akibat varian ini.
Kasus Melonjak Drastis di Asia dan Eropa
Di Inggris, James Mackey dari National Health Service (NHS) melaporkan bahwa kasus flu meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Di Jepang, kasus flu di Tokyo melonjak hingga enam kali lipat, memaksa penutupan lebih dari 2.300 sekolah dan pusat penitipan anak. Kanada juga tidak ketinggalan; mereka mengalami lonjakan flu yang sangat awal, menurut Angela Rasmussen dari University of Saskatchewan.
Gejala Influenza H3N2
Strain H3N2 dikenal juga sebagai subklade K dan saat ini merupakan yang dominan di Inggris. Virus ini mewakili protein haemagglutinin dan neuraminidase yang digunakan untuk pengolahan antigen. Gejala H3N2 mirip dengan flu musiman, tetapi bisa berkembang sangat cepat. Pasien biasanya mengalami:
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri tubuh, muntah, atau diare (mungkin terjadi pada beberapa individu)
Kelompok yang paling berisiko mengalami komplikasi akibat flu ini termasuk anak-anak di bawah lima tahun, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, wanita hamil, dan individu dengan kondisi kesehatan kronis. Mereka yang memiliki asma, diabetes, atau gangguan kekebalan tubuh cenderung lebih rentan terhadap komplikasi serius.
Menanggapi lonjakan kasus ini, pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus. Vaksinasi masih menjadi metode utama untuk melawan infeksi, namun, efektivitas vaksin saat ini terhadap varian H3N2 yang baru ini masih dipertanyakan. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan.
Dengan meningkatnya jumlah kasus flu di berbagai negara, masyarakat disarankan untuk tetap menjaga kesehatan. Praktik kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit sangat penting. Selain itu, jika gejala flu muncul, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Di tengah tantangan ini, penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan siaga. Pengetahuan tentang varian flu H3N2 dan langkah-langkah pencegahan dapat menjadi senjata utama dalam melawan wabah. Upaya kolaboratif dari semua pihak diharapkan bisa mengurangi dampak yang lebih luas dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Baca selengkapnya di: health.detik.com




