Banyak pekerja di kota-kota besar kini menghadapi masalah tidur yang serius. Tidur berkualitas menjadi tantangan tersendiri. Banyak yang terpaksa mengorbankan waktu istirahat demi memenuhi tuntutan pekerjaan dan gaya hidup.
Sekar, seorang karyawan swasta berusia 28 tahun, berbagi pengalamannya. Ia hanya tidur rata-rata 6 jam per malam dengan kualitas yang dianggap kurang baik. “Saya merasa lelah setiap pagi dan kerap terbangun tanpa merasa segar,” katanya. Perjalanannya yang memakan waktu dua jam dari rumah ke kantor semakin mengikis waktu tidurnya.
Hal serupa juga dialami Tata, yang juga berusia 28 tahun. Ia mengaku harus bergonta-ganti moda transportasi, sehingga waktu tidur pun tergerus. “Tidur saya sekitar jam 11 atau setengah 12 malam,” ujarnya. Walau begitu, Tata memiliki tips untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas. Ia rutin mandi bersih dan mengonsumsi susu sebelum tidur.
Waktu tidur yang tidak memadai dapat berakibat serius. Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tidur berkualitas dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti obesitas dan penyakit jantung. Tidur yang baik bukan hanya soal durasi, tetapi juga kualitas dan cara tidur itu sendiri.
Namun, bagaimana cara menilai kualitas tidur? Menurut Sekar, ia memberi nilai 6-7 dari skala 1-10. Sementara Tata merasa kualitas tidurnya lebih baik, dengan skor 8. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah penilaian ini objektif?
Ada berbagai faktor yang memengaruhi kualitas tidur. Stres, penggunaan gadget sebelum tidur, dan bahkan kebiasaan tidur yang buruk bisa menjadi penyebabnya. Membangun rutinitas tidur yang baik menjadi penting untuk anak kantoran. Tidur pada waktu yang sama setiap malam dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dapat membantu.
Dalam banyak kasus, ‘sleep hygiene’ atau kebersihan tidur juga sangat berpengaruh. Tidur yang berkualitas bukan hanya tentang menghabiskan waktu di tempat tidur, tetapi juga bagaimana seseorang mempersiapkan untuk tidur itu sendiri. Meredupkan cahaya dan menghindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur adalah beberapa langkah penting.
Bagi yang mengalami kesulitan tidur, berikut adalah beberapa tips sederhana untuk meningkatkan kualitas tidur:
1. Tetapkan waktu tidur yang konsisten.
2. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
3. Hindari layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
4. Pertimbangkan untuk berolahraga secara teratur.
5. Kurangi asupan kafein di sore hari.
Mengamalkan langkah-langkah ini mungkin bisa membantu pekerja kantoran mendapatkan tidur yang lebih baik. Tidur yang berkualitas sangat penting untuk memastikan produktivitas di tempat kerja.
Sebagai penutup, kualitas tidur yang baik adalah fondasi untuk berkinerja lebih baik dalam pekerjaan. Meskipun banyak yang melewatkan waktu istirahat, penting untuk selalu mencari cara agar tidur lebih nyenyak. Menemukan solusi terbaik bagi diri sendiri menjadi langkah awal untuk meraih tidur yang berkualitas.
Baca selengkapnya di: health.detik.com




