Masalah gizi pada anak menjadi tantangan serius di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI 2024, lebih dari 4,2 juta anak mengalami masalah gizi, termasuk stunting dan wasting. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga menghambat perkembangan kognitif anak. Selain itu, anak-anak yang mengalami gizi buruk memiliki risiko tinggi terhadap infeksi yang dapat mengarah pada rawat inap.
Dr. Irwandy dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melakukan penelitian yang menunjukkan pentingnya intervensi nutrisi dini. Penelitiannya dipresentasikan di forum internasional ISPOR 2025 di Glasgow. Ia menjelaskan bahwa penggunaan formula PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus) dapat menekan biaya rumah sakit hingga empat kali lipat. Formula ini dirancang khusus untuk anak-anak dengan risiko gagal tumbuh.
Intervensi menggunakan PKMK selama dua bulan pada anak usia 6 hingga 12 bulan menunjukkan hasil signifikan. Data menunjukkan bahwa peningkatan berat badan dan tinggi badan anak terjadi, serta risiko weight faltering atau gagal tumbuh menurun hingga 99%. Selain itu, intervensi ini juga berkontribusi untuk mengurangi biaya rawat inap, obat-obatan, dan kerugian produktivitas orang tua.
“Pendekatan nutrisi yang tepat sejak dini tidak hanya meningkatkan kesehatan anak, tetapi juga berdampak pada efisiensi anggaran kesehatan nasional,” ungkap Dr. Irwandy. Ia menekankan bahwa pencegahan stunting melalui formula PKMK akan membantu pemerintah dan keluarga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk komplikasi akibat gizi buruk.
Manfaat intervensi ini selaras dengan komitmen dari Nutricia Sarihusada, yang menyediakan solusi nutrisi berbasis sains untuk anak-anak di Indonesia. Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi menekankan bahwa investasi dalam nutrisi sejak dini adalah langkah strategis untuk membangun generasi sehat dan produktif. “Intervensi seperti PKMK mendukung anak dalam mencapai pertumbuhan optimal dan menekan beban sistem kesehatan nasional,” ujarnya.
Berbagai data menunjukkan bahwa perbaikan gizi anak memiliki dampak yang luas. Setiap anak yang tumbuh dengan baik tidak hanya akan berkontribusi untuk keluarga, tetapi juga terhadap negara. Penelitian ini menegaskan bahwa intervensi nutrisi merupakan masalah kesehatan individu sekaligus strategi ekonomi yang penting. Dengan terakreditasi dalam forum seperti ISPOR, penelitian ini menjadi tonggak penting bagi riset Health Economics and Outcomes Research di Indonesia.
Dalam konteks ekonomi, memperbaiki gizi anak bisa mengoptimalkan sumber daya kesehatan. Nutrisi berkualitas dan tepat sasaran mampu menjadi solusi untuk menyelamatkan anak sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan dana kesehatan. Dengan demikian, kebijakan yang mendukung intervensi nutrisi dini berpotensi membawa perubahan signifikan tidak hanya bagi kesehatan anak, tetapi juga bagi sistem kesehatan di Indonesia secara keseluruhan.
Penting untuk menjaga tren ini. Riset lanjutan dan implementasi program intervensi gizi perlu digalakkan agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas. Dengan dukungan dari pemerintah dan sektor terkait, diharapkan masalah gizi anak di Indonesia dapat teratasi dengan lebih efektif. Investasi dalam nutrisi adalah langkah kunci menuju masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
