Ancaman Gangguan Irama Jantung pada Anak Muda: Kenapa Teknologi Ablasi Semakin Diperlukan?

Gangguan irama jantung, terutama Atrial Fibrilasi (AF), kini menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak muda di Indonesia. AF dapat berkontribusi hingga 40% dari total kasus stroke sumbatan, dengan banyak kasus terlambat terdeteksi. Hal ini sering disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan akses terhadap teknologi kesehatan modern.

Statistik menunjukkan bahwa AF tidak hanya menyerang orang tua, namun juga anak-anak muda. Deteksi yang terlambat membuat banyak pasien kehilangan kesempatan untuk mencegah komplikasi signifikan. Kecepatan penanganan menjadi sangat penting, terutama untuk kasus stroke. Golden period penanganan stroke tidak lebih dari 4,5 jam. Namun, keterbatasan fasilitas sering menyebabkan keterlambatan dalam memberikan terapi yang diperlukan.

Siloam Hospitals TB Simatupang berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kardiologi dan neuroscience. Mereka berhasil melakukan lebih dari 100 prosedur ablasi hingga November 2025. Prosedur ini termasuk Cardioneuroablation, yang bertujuan untuk menenangkan saraf otonom yang terlalu aktif. Dengan menggunakan teknologi terkini seperti Radio Frequency Ablation (RFA), Cryo Ballon Ablation (CBA), dan Pulse Field Ablation (PFA), Siloam Hospitals menjadi salah satu yang terdepan dalam tata laksana aritmia.

Prosedur ablasi dilakukan dengan cara minimal invasif. Kateter kecil dimasukkan untuk memetakan area jantung yang terlalu aktif. Energi khusus kemudian diberikan untuk menenangkan bagian tersebut. Proses ini menggunakan bius lokal dan memungkinkan pasien untuk pulang dalam waktu singkat. Keputusan untuk menggunakan ablasi sebagai alternatif pengobatan menjadi kian penting.

Dalam bidang stroke, Siloam Hospitals TB Simatupang juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Mereka baru-baru ini meraih Diamond Status ANGELS Awards dari World Stroke Organization, sebuah penghargaan tertinggi dalam layanan stroke. Dalam beberapa kasus, waktu penanganan stroke dapat dilakukan dalam kurang dari 60 menit, hal ini sangat krusial memberikan harapan bagi pasien dan keluarganya. Capaian terbaik yang dicatat dalam penanganan dengan trombolisis adalah 13 menit.

Masyarakat perlu memahami bahwa penyakit jantung dan stroke dapat dicegah dengan deteksi dan penanganan yang tepat. Dukungan teknologi modern seperti prosedur ablasi sangat dibutuhkan. Hal ini akan membantu mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.

Peran rumah sakit dalam memberikan edukasi kepada masyarakat juga sangat penting. Dengan peningkatan kesadaran, diharapkan lebih banyak anak muda dapat mengenali gejala dan mencari pengobatan lebih awal. Kesehatan jantung dan fungsi kardiovaskular harus dijadikan prioritas, terutama di usia muda.

Dengan memperluas akses terhadap teknologi kesehatan terbaru dan meningkatkan layanan kesehatan, diharapkan terjadi penurunan angka kejadian AF dan stroke di kalangan anak muda. Investasi dalam kesehatan menjadi solusi jangka panjang untuk masalah-masalah kesehatan yang kian mendesak saat ini.

Keberhasilan Siloam Hospitals dalam bidang ini menunjukkan harapan bagi pasien yang menderita gangguan irama jantung dan masalah stroke. Komitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik menjadi bukti nyata bahwa pencegahan dan pengobatan awal adalah kunci untuk masa depan yang lebih sehat.

Berita Terkait

Back to top button